Mohon tunggu...
Politik

Kapan Masalah Kontemporer Cepat Selesai?

2 Mei 2015   13:58 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:27 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kapan Masalah Kontemporer Cepat Selesai???

Nama : Malikhatul Haeni

Jurusan: PKnH 2014 UNY

Sebuah data menunjukkan bahwa Indeks Mutu Manusia dari 187 negara sekitar 2013 Indonesia menempati urutan ke 108. Angka kematian ibu pada 2012 ada 359 orang per 100.000 angka kematian. Jumlah penduduk produktif 171,9 juta atau hampir 6 kali jumlah penduduk Malaysia, namun hal yang membuat heran dari jumlah tersebut adalah angka produktivitas lebih rendah dibandingkan dengan Malaysia. Hal itu dikarenakan 50 % dari jumlah penduduk yang produktif tersebut hanya lulusan SD ( sekolah dasar).

Setiap tahunnya di Indonesia jumlah lulusan Perguruan Tinggi ( PT ) sekitar 800 ribu jiwa, akan tetapi hal tersebut tidak semuanya mendapatkan haknya dalam memperoleh pekerjaaan. Dari data BPS ada sekitar 7.240.000 pencari kerja akan tetapi hanya 25 % dari jumlah tersebut yang terserap dalam dunia kerja. Dengan data tersebut kita da[at membaca bahwa masih banyaknya ketimpangan-ketimpangan yang terjadi dalam negara kita ini.

Selain itu, setiap tahunnya ada sekitar 3 juta lulusan SMA, namun hanya 1 juta saja yang melanjutkan ke Perguruan Tinggi. Informasi tersebut sudah banyak menggambarkan masih banyaknya ketidaksesuaian pemerataan pendidkan di Indonesia ini.

Jika kita lihat masalah-masalah diatas tentu sangat memprihatinkan dan hal tersebut sebagai masalah besar yang menjadi renungan bersama. Selain itu juga masih ada lagi maslah kontemporer yakni sepertin permaslahan ekonomi, lingkungan kemiskinan, dan disintegrasi.

Untuk itu peran warga negara dan juga pemerintah dalam memahami masalah tersebut yaitu dengan aktifnya peran warga negara dalam masalah kontemporer dan lebih memahami kebijakan publik yang dibuat guna memecahkan masalah-masalah diatas. Selain itu tanamkan komitmenkepada generasi penerus bangsa dengan berbagai sikap-sikap nasionalis. Namun hal tersebut tidak selamanya berjalan semestinya, masih banyak faktor lain yang menghambat terwujudnya masyarakat yang berdemokrasi. Untuk itu, pera warga negara di sisni adalah memperbaiki manajemen kehidupan masyarakatnya agar terwujud masyarakat yang demokratis.

Peran warga negara itu sendiri dalam mengatasi masalah kontemporer agar lebih produktif dan efektif adalah dengan bersikap konstruktif, mandiri, dan saling bekerja sama tanpa menggantungkan kepada pemerintah, sehingga apabila hal itu dapat dikembangkan maka akan terwujud “civil society”.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun