Mohon tunggu...
Malikha Mufidah
Malikha Mufidah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Islam Negeri Raden Mas said Surakarta

Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Jurusan Akuntansi Syari'ah

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Child Grooming: Krisis Modern dan Pentingnya Akhlak dan Moral dalam Perlindungan Anak

4 Desember 2024   12:00 Diperbarui: 8 Desember 2024   11:50 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik


Di tengah kemajuan teknologi yang pesat, salah satu tantangan besar yang dihadapi masyarakat adalah fenomena child grooming. Child grooming merujuk pada upaya sistematis oleh seseorang, biasanya orang dewasa, untuk membangun hubungan dengan anak-anak demi mengeksploitasi mereka secara emosional atau seksual. Ancaman ini semakin meluas dengan adanya platform digital yang memberikan akses mudah bagi para pelaku untuk menjangkau korban. Selain masalah hukum, child grooming juga merupakan krisis moral yang memerlukan perhatian khusus pada pembentukan akhlak dan moral individu serta masyarakat.

Pentingnya Akhlak dalam Melindungi Anak
Akhlak adalah pondasi dari perilaku manusia yang baik, dan Islam mengajarkan pentingnya membangun akhlak mulia sejak dini. Dalam konteks child grooming, penguatan akhlak dapat membantu melindungi anak-anak dari bahaya. Anak-anak yang dibekali dengan nilai-nilai moral seperti kesadaran akan batasan, kejujuran, dan keberanian untuk melapor jika merasa tidak nyaman, memiliki perlindungan lebih besar terhadap ancaman ini.

Pendidikan moral juga penting bagi orang tua. Sebagai pembimbing pertama anak, orang tua perlu menjadi teladan dalam mengamalkan akhlak mulia, seperti menjaga komunikasi yang baik dengan anak, membangun kepercayaan, dan memberikan edukasi tentang dunia digital. Orang tua yang memiliki akhlak dan moral yang baik akan lebih proaktif dalam melindungi anak-anak mereka dari potensi bahaya, termasuk child grooming.

Sekolah sebagai Wadah Pendidikan Akhlak dan Moral
Sekolah memiliki peran penting dalam membentuk moral generasi muda. Pendidikan tentang keselamatan diri dan nilai-nilai akhlak harus menjadi bagian integral dari kurikulum. Dengan mengajarkan konsep-konsep seperti rasa malu (haya'), menjaga martabat (iffah), dan menghormati batasan pribadi, sekolah dapat membantu anak-anak memahami bagaimana melindungi diri mereka dari bahaya dunia maya.

Kegiatan seperti seminar, diskusi kelompok, atau simulasi tentang penggunaan internet yang aman dapat menjadi sarana untuk membekali anak-anak dengan kemampuan mengenali perilaku mencurigakan. Pendidikan berbasis akhlak juga dapat menanamkan rasa tanggung jawab di kalangan siswa untuk melaporkan tindakan yang tidak pantas, baik yang dialami sendiri maupun yang dilihat di lingkungan sekitar.

Masyarakat dan Pemerintah sebagai Penjaga Moral Kolektif
Dalam menghadapi masalah child grooming, masyarakat dan pemerintah memiliki tanggung jawab kolektif untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi anak-anak. Masyarakat harus membangun budaya yang peduli terhadap keselamatan anak-anak, termasuk mendorong nilai-nilai akhlak seperti peduli, kasih sayang (rahmah), dan tanggung jawab sosial.

Pemerintah juga berperan penting dengan menerapkan hukum yang kuat dan memastikan pelaku kejahatan mendapatkan hukuman yang setimpal. Selain itu, kampanye edukasi yang menekankan pentingnya akhlak dalam berperilaku di dunia digital perlu dilakukan secara masif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan isu ini.

Akhlak dan Moral dalam Perspektif Islam

Dalam Islam, anak-anak adalah amanah yang harus dijaga dan dilindungi. Al-Qur'an dan Hadis memberikan panduan yang jelas tentang pentingnya menjaga hak-hak anak dan mencegah segala bentuk kezaliman terhadap mereka. Salah satu nilai moral utama dalam Islam adalah konsep rahmah (kasih sayang), yang harus diterapkan dalam cara kita memperlakukan anak-anak.

Rasulullah SAW bersabda: “Tidaklah seorang hamba diberi amanah oleh Allah untuk memimpin orang lain, lalu ia mati dalam keadaan mengkhianati mereka, kecuali Allah haramkan surga atasnya.” (HR. Muslim). Hadis ini menekankan tanggung jawab besar yang dimiliki setiap individu untuk menjaga amanah, termasuk anak-anak, dari ancaman seperti child grooming.

Islam juga mengajarkan pentingnya menjaga kehormatan diri dan orang lain, yang bisa menjadi fondasi dalam membentuk perilaku yang baik di dunia nyata maupun digital. Dengan menanamkan nilai-nilai ini, kita bisa membangun masyarakat yang lebih sadar moral dan melindungi anak-anak dari eksploitasi.

Kesimpulan
Child grooming adalah krisis modern yang membutuhkan solusi berbasis akhlak dan moral. Keluarga, sekolah, masyarakat, dan pemerintah harus bersinergi dalam menciptakan lingkungan yang melindungi anak-anak dari ancaman ini. Dengan menanamkan nilai-nilai moral dan akhlak sejak dini, membangun budaya yang penuh kasih sayang, serta menerapkan hukum yang tegas, kita dapat melindungi anak-anak sebagai amanah dari Allah. Masa depan mereka adalah tanggung jawab kita bersama, dan hanya dengan menegakkan moralitas yang baik, kita dapat menciptakan dunia yang aman dan bermartabat untuk mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun