1. Ukhuwah Islamiyah merupakan golongan persaudaraan sesama umat muslim. Ada beberapa tingkatan dalam Ukhuwah Islamiyah:
- Ta'aruf adalah proses saling mengenal antara sesama manusia, di mana individu-individu berusaha memahami kepribadian satu sama lain. Ini melibatkan interaksi yang mendalam untuk membangun hubungan yang harmonis.
- Tafahum berarti saling memahami, di mana orang-orang berusaha untuk mengerti perasaan, pemikiran, dan perspektif masing-masing. Ini membantu menciptakan empati dan toleransi, sehingga mengurangi kesalahpahaman dan konflik.
- Ta'awun adalah sikap saling membantu dalam kebaikan dan meninggalkan keburukan. Ini mencakup tindakan kolaboratif di mana setiap orang berperan aktif dalam mendukung satu sama lain dalam perbuatan baik dan mencegah tindakan yang merugikan.
- Takaful adalah perasaan saling melengkapi dan menjamin satu sama lain. Ini berarti setiap individu merasa bertanggung jawab untuk memberikan dukungan dan perlindungan kepada sesama.
2. Ukhuwah Wathoniyah merupakan saudara sebangsa dan satu tanah air, satu Negara Kesatuan Republik Indonesia. Persaudaraan ini umumnya didasarkan pada nilai-nilai kemanusiaan, karena manusia memiliki naluri untuk saling menyayangi dan peduli terhadap sesamanya.
3. Ukhuwah Insaniyah merupakan persaudaraan antar sesama manusia tanpa membedakan bahasa, suku, agama, ras, dan adat istiadat tapi tetaplah ia merupakan sama – sama ciptaan Allah SWT. Menjaga persaudaraan antarwarga negara sangat penting untuk memelihara keamanan dan ketentraman suatu negara. Di samping itu, sikap toleransi dan tenggang rasa sangat berperan dalam mewujudkan Ukhuwah Wataniyah.
Maka dari itulah kita harus saling menghormati, saling menghargai, saling memuliakan, saling menolong inilah yang membuat kita bisa hidup bersama. Karena pada dasarnya manusia tidak bisa hidup sendiri perlu bantuan dari orang lain.
Terdapat Hadits dari Aisyah meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda,
وَعَنْ عَا ئِشَةَ قَالَتَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ (ص.م) (( الرَّحِمُ مُعَلَّقَةٌ بِالعَرْشِ تَقٌلُ: مَنْ وَ صَلَهُ اللهُ ، وَ مَنْ قَطَعَنِي ، فَطَعَهُ اللهُ )) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ ( روا البخا ري و مسلم )
"Kekerabatan itu berada di Arasy, ia berkata, 'Siapa yang menyambungku niscaya Allah akan menyambungkan kepadanya (kebaikan), dan siapa yang memutusku, maka Allah akan memutus darinya (kebaikan)." (HR. Bukhari dan Muslim).
Terdapat beberapa macam keutamaan dalam silaturahmi yaitu mendapat keberkahan umur dan rezeki, salah satu penyebab utama masuk surga dan jauh dari neraka, dan amalan yang paling dicintai oleh Allah dan paling utama. Maka dari itu, manfaatkan setiap momen untuk menjalin tali silaturahmi. Caranya sangat beragam, bisa dengan mengirimkan makanan, saling menjenguk, saling menyapa saat melakukan shalat berjamaah di masjid atau bahkan saat berpapasan dijalan atau hanya sekadar bertukar kabar melalui chat maupun telepon itu merupakan salah satu contoh perilaku agar kita senantiasa menjaga tali silaturahim.
Demikian beberapa hal yang dapat saya sampaikan. Semoga dapat bermanfaat untuk kita semua, jika ada yang baik itu datang dari Allah dan jika ada yang buruk itu datang dari diri saya pribadi. Mohon maaf atas kekhilafan tutur kata dan perbuatan. Semoga Allah membimbing kita semua ke jalan yang benar.
Terima kasih atas perhatiannya.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H