Mohon tunggu...
Malika Putri
Malika Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Muhammadiyah Surakarta

saya suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Dari Nol Hingga Puncak: Kisah Sukses Haji Maman, Raja Baja Ringan Indonesia

10 Oktober 2024   13:52 Diperbarui: 10 Oktober 2024   14:02 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jalan hidup seseorang memang tidak ada yang bisa menduga. Demikian halnya perjalanan hidup H. Maman, pengusaha muda yang sukses di bidang besi dan baja. H.Maman lahir dari keluarga petani yang sederhana di salah satu desa di kabupaten Ciamis, tepatnya Desa Sukamulya kecamatan Baregbeg Juni 1967.

H. Maman menuturkan perjalanan hidup yang pernah dilaluinya di masa lalu. Dari semenjak SD kelas 3 sampai kelas 6 sudah mulai jualan es, dan setelahnya pulang sekolah ia langsung mengurus kambing. Ia pun sadar apa yang dilakukannya saat itu bukan karena kekurangan ekonomi keluarga, tapi sudah tertanamnya ketertarikan dalam dirinya untuk usaha.

Lebih lanjut beliau bercerita, Untuk masuk SMP saat itu, kambing yang dipeliharanya sejak SD semuanya dijual. Bahkan pada pertengahan kelas 2 SMP, setiap hari minggu ia kuli memanjat pohon kelapa milik tetangga-tetangganya yang hasilnya ditabung. Tak lama kemudian, ia sudah menjadi bandar kelapa dengan menjual kelapanya ke pabrik dodol di Padasuka dan Nina di Garut Jawa Barat serta pasar-pasar Subang Jawa Barat. Karena saking sibuknya mengurus usaha kelapa, setiap hari sabtu tidak pernah masuk sekolah.

Setamat SMP ia tidak melanjutkan sekolah, namun terus menekuni sebagai bandar kelapa hingga tahun 1983, sampai pada akhirnya ia pernah mengalami kerugian bahkan memiliki utang senilai Rp.3 juta. Lalu ia kabur meninggalkan kampung halamannya ke Karawang Jawa Barat. Hasil dari penjualan kerupuk selama dua tahun di Karawang, H. Maman pindah ke Kawali di sana ia memanfaatkan tempat kost-annya untuk berjualan kelontongan yang dikelola oleh adiknya, sementara H.Maman sendiri bekerja sebagi kernet angkutan umum jenis Elf PO. DARMA TITIPAN jurusan Kawali-Bandung selama 4 tahun.

Awal dibangunnya MEGA BAJA tahun 2002, dimana saat itu H. Maman membuka toko besi yang diberi nama MEGA BAJA dengan bermodalkan Rp. 200 juta. Sementara di tahun 2003 usaha bengkel las Stainless dan besi yang dirintisnya bertahun-tahun dihentikan. Ia lebih berkonsentrasi di MEG BAJA, dan selanjutnya di tahun 2004 mulai membuka toko Gorden dengan nama MEGA INTERIOR. Mulai tahun 2006 Mega Baja sudah menjadi supplier besi ke toko-toko yang berada di berbagai provinsi. Sementara untuk mengembangkan dan meningkatkan perekonomian di desa kelahirannya, di tahun 2007, H. Maman membuka usaha kepariwisataan dengan membangun Taman Wisata Alam Icakan seluas 12,8Ha, untuk tahap I dan tahap ke II 37 Ha. (Untuk informasi, kini Taman Wisata Alam Icakan telah dialihfungsikan sebagai pondok pesantren sejak tahun 2018).

Dijelaskan oleh H.Maman tentang prinsip hidupnya, kita harus memiliki tanggung jawab yang tinggi untuk orang lain di atas kepentingan pribadi. Kita pun harus tahu akan proses kesuksesan, agar bila kita sudah merasa akan bangkrut, kita mesti berhenti, karena kalau tidak tahu akan terus-terusan bangkrut. 

Dalam mengakhiri perbincangannya H. Maman memberikan beberapa Tips Usaha menuju Sukses:

1. Seorang pengusaha harus memiliki jiwa legowo, menerima keritikan dan saran untuk belajar.
2. Perbanyak silaturahmi dan study banding,
3. Belajar dari pengalaman atau kegagalan yang pernah dialami dan harus mengakui kelemahan dan kekurangan.
4. Jangan membuat iri karena itu akan menghambat rezeki sendiri.
5. Seorang pengusaha juga jangan mau ditarik atau menarik, tapi harus jalan bareng.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun