Mohon tunggu...
Malik Anwar
Malik Anwar Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada

Sebaik-baiknya manusia adalah yang paling banyak manfaatnya bagi manusia lainnya (HR. Ahmad)

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Cerita Fabel: Perjalanan Cinta Kucing Kampung yang Belum Tuntas

7 Januari 2021   18:17 Diperbarui: 7 Januari 2021   18:28 805
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika penulis masih kecil, tidak jarang penulis disuguhi cerita fabel baik itu hanya sebagai pelengkap sebelum tidur ataupun sebagai mata pelajaran di sekolah. Banyak sekali makna yang sebenarnya banyak sekali bila kita elaborasi lebih jauh, seperti berikut ini cerita fabel tentang kisah cinta kucing yang belum tuntas.

Ketika hujan turun dengan malu-malu, di sisi barat mentari mulai tenggelam dengan perlahan dan senja pun mulai melambaikan tangan kepada siapa saja yang menunggu kedatangannya. Di sudut teras toko sembako berlogo sumber rezeki terdapat dua ekor kucing kampung yang bernama Ciko dan Kitty.

Ciko merupakan kucing kampung tetapi ada turunan ras kucing anggora, sehingga bulunya berwarna kuning dan sedikit keemasan ketika bulunya tersingkap oleh butiran air kala itu. Cody kucing kampung yang berwarna hitam juga kotor dan tanpa memiliki turunan gen kucing rumahan seperti anggora, himalaya maupun persia.

Perbedaan keduanya memang sangat mencolok, Ciko walaupun kucing kampung, tetapi dibalut dengan bulu yang indah untuk dipandang menjadikan si kucing ini relatif lebih baik nasibnya, yaa walaupun mereka kucing kampung Ciko lebih sering mendapatkan belas kasihan seperti makanan yang lebih enak dibanding Cody.

Di lain sisi Cody, kucing berbulu hitam dan sedikit kotor ini berbeda sekali nasibnya dibanding Ciko. Cody lebih sering untuk mencari makanan dengan usaha yang lebih keras bila dibanding dengan Ciko. 

Ciko yang identic dengan belas kasihan dalam memperoleh makanan, Cody lebih sering mencari makanan di tempat penampungan sampah dengan berharap masih ada sisa tulang syukur-syukur masih ada sedikit daging yang terselip diantara tulang ayam. 

Kadangkala, karena terlalu menahan rasa lapar yang sangat dirasa, Cody sampai-sampai mencuri ayam goreng di tempat orang yang sedang menyelenggarakan pesta pernikahan. Atas kejadian itu, Cody dipukul kepalanya oleh seorang pramusaji dan menyebabkan lehernya tergores dan menimbulkan bekas yang tidak bisa dihilangkan.

Cody: "Cik, apakah kamu masih mempunyai sisa makanan untukku?, jujur perutku sangat lapar sekali, tolonglah bantu aku, mau mencari makan pun sulit di luar masih hujan". Pada saat itu awan pun masih berwarna putih, pertanda hujan akan turun dengan skala waktu yang panjang

Ciko: "Enak sajaa kau. Tidak ada yang gratisan di dunia ini", ujar Ciko

Cody: "Ayoolah Cik, bantu lah teman kamu niihh, jahat banget sama teman sendiri"

Ciko: "Sekali tidak yaaa tidak".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun