Mohon tunggu...
KKN MIT 18 POSKO 12
KKN MIT 18 POSKO 12 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Walisongo Semarang

KKN MIT 18 POSKO 12 DESA WONOTENGGANG adalah mahasiswa-mahasiswi dari UIN Walisongo Semarang, melakukan pengabdian Kuliah Kerja Nyata(KKN) di desa Wonotenggang, Kec. Rowosari, Kab. Kendal

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mahasiswa KKN MIT 18 Posko 12 UIN Walisongo Kunjungi UMKM Sablon: Pererat Silaturrahmi dan Tingkatkan Ekonomi Lokal

18 Juli 2024   20:28 Diperbarui: 18 Juli 2024   20:31 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahasiswa KKN MIT 18 UIN Walisongo Semarang Posko 12 berkunjung ke Tangan Kanan Sablon untuk belajar usaha sablon dan membantu pengembangan UMKM lokal/dokpri

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mandiri Inisiatif Terprogram (MIT) angkatan ke-18 Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang Posko 12 melaksanakan kegiatan Kunjungan UMKM di Tangan Kanan Sablon, Kamis Legi, 18 Juli 2024. Program KKN ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mahasiswa dalam bidang usaha sablon, serta mempererat hubungan dengan masyarakat setempat. 

Kegiatan Kunjungan UMKM Sablon ini dilaksanakan di tempat Tangan Kanan Sablon, yang terletak di RT 3 RW 2 Desa Wonotenggang, Kecamatan Rowosari, Kabupaten Kendal. Anggota Divisi Ekonomi dan Kewirausahaan kelompok KKN MIT 18 - POSKO 12, Salsabila, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata dari pengabdian mahasiswa kepada masyarakat.

"Kami ingin memberikan kontribusi positif kepada masyarakat di sekitar tempat KKN kami. Kunjungan ke UMKM sablon ini diharapkan dapat membantu pengembangan usaha dan meningkatkan perekonomian lokal," kata Salsabila.

Pemilik Tangan Kanan Sablon, Ihsan Noor Afif, mengatakan, "Terima kasih adik-adik KKN telah mengunjungi tempat sablon kami, semoga kegiatan ini berdampak positif bagi kita semua."

Usaha sablon ini berdiri sejak 2014 dengan dua karyawan. Dalam proses pengerjaannya, usaha ini bekerja sama dengan konveksi dalam bahan bakunya. Terkait pembelian produk, mereka hanya melayani pembelian grosir minimal satu desain 12 baju.

"Apakah desain ini dibuatkan pihak sablon atau dari customer?" tanya Salsabila.

"Untuk desain, kami pure semua dari pelanggan," ucap Ihsan Noor Afif.

UMKM Tangan Kanan Sablon melakukan seluruh proses produksi secara mandiri, mulai dari screening, mencetak, hingga packing, dengan menggunakan alat-alat yang sudah cakap. Owner menjelaskan bahwa kisaran harga produk dimulai dari 65 ribu rupiah. Dalam hal pemasaran, produk Tangan Kanan Sablon dipasarkan baik secara offline maupun online. Untuk platform online, produk-produk mereka tersedia melalui WhatsApp, Facebook, dan Instagram.

Dengan adanya kegiatan seperti ini, mahasiswa diharapkan mampu menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh selama kuliah dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat. Selain itu, kegiatan ini juga bisa menjadi media untuk mempererat hubungan antara mahasiswa dan masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun