Mohon tunggu...
Gaya Hidup

Samping? Tidak

3 Juni 2016   07:12 Diperbarui: 3 Juni 2016   07:24 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Seni adalah ungkapan perasaan seseorang yang dituangkan dalam bentuk gerak, rupa, nada, dan syair yang mengandung unsur-unsur keindahan serta dapat mempengaruhi perasaan orang lain.Suatu seni diciptakan untuk dinikmati dan dihargai. Pernahkah Anda  mendengar masalah hak cipta? Ya, ini sangat erat hubungannya dengan seni. Hal ini sangat dibutuhkan untuk menghindari penjiplakan atas suatu karya seni.

Seni sangat banyak macamnya, sekarang saya akan membahas seni pertunjukan. Karya seni yang satu ini memiliki perbedaan dengan seni-seni yang lain. Seni pertunjukan yaitu karya seni yang melibatkan aksi individu atau kelompok di tempat dan waktu tertentu. Seni pertunjukan biasanya melibatkan empat unsur yaitu waktu, ruang, tubuh si seniman dan hubungan seniman dengan penonton. Empat hal tersebut merupakan aspek penting di dalam seni pertunjukan.

Sesekali disadari bahwa banyak seni yang sudah hilang satu per satu. Seni akrobat, komedi/lawak, tari (sendra tari), pentas musik, opera merupakan sebuah bentuk seni, dari pentasan panggung dramatis sampai pentasan musik. Contoh seni yang mulai hilang seperti teater, film dan lain-lain. Seni tradisional tidak diperhatikan karena banyak faktor. Faktor yang paling besar adalah terpengaruhnya budaya kita dengan budaya asing. Sehingga budaya tradisional seringkali tidak diperhatikan. Hal ini adalah “PR” terbesar kita, yang mana harus ada rasa hormat dan rasa ingin melestarikan setiap seni tradisional.

Rasa memiliki seringkali timbul setelah timbul sesuatu yang tidak diinginkan, contoh saja seni tari kebanggan kita Reog Ponorogo, yang pernah di klaim oleh negara lain. Disitulah rakyat indonesia baru sadar bahwa itu milik kita dan perlu direbut kembali. Bukan masalah berebut, tetapi ya memang itu milik kita. Mengapa harus di budi dayakan oleh negara lain? Indonesia tak mampu? Mampu! Bahkan sangat, tetapi Indonesia belum tau caranya dengan baik.

Apresiasi sangat dibutuhkan untuk membangunkan semangat para seniman di Indonesia. Jika tidak ada rasa hormat, apresiasi, dan lainnya mana mau seniman Indonesia melanjutkan karyanya? Maka dari itu kita harus dapat mengapresiasikan apa yang dibuat dan dipersembahkan oleh para seniman yang hebat atas tekadnya.

Seni pertunjukan bisa membawa kita masuk kedalam emosi cerita dan bahkan bisa masuk dalam alur cerita tersebut. Namun seni pertunjukan hanya bisa dinikmati secara langsung agar terasa kelebihannya. Seni ini sangat berkaitan dengan waktu dan ruang.

Apresiasi sendiri memliki arti penghargaan atau penilaian yang positif terhadap suatu karya tertentu. Masuknya budaya asing ke Indonesia ternyata tidak membuat Indonesia melupakan seni tradisionalnya. Bahkan Indonesia pernah mendapatkan penghargaan Internasional dalam bidang seni. Itu artinya Indonesia sangat baik dalam membudidayakan seni. Indonesia juga seringkali membuat penghargaan untuk para seniman-seniman hebat di Indonesia ini.

Karya-karya yang selalu di bangkitkan oleh api semangat para seniman, tak terbayarkan jika tak dihargai. Tidak ada salahnya kita menghargai apa yang ada di negri ini karena suatu waktu, itu tak akan kembali. Jangan sia siakan sesuatu dengan cara yang tidak baik karena sesuatu itu tidak akan ada lagi untuk yang ke dua kalinya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun