KONFLIK IDEOLOGI DALAM GERAKAN KEAGAMAAN
Indonesia merupakan Negara yang beragam, begitu banyak perbedaan mulai dari ras, suku, budaya, maupun agama. Indonesia memiliki 6 agama yang resmi dianut oleh masyarakat  dan beberapa aliran juga. Agama merupakan suatu pedoman bagi pengikutnya, yang mana bertujuan untuk memberi arah atau mencapai kehidupan manusia menuju jalan yang benar. Setiap agama selalu mengajarkan kebaikan, cinta, dan perdamain antara sesama manusia. Akan tetapi, realitasnya agama sering kali menjadi penyebab munculnya suatu konflik, yang mana ini sangat bertentangan dengan hakikat makna agama itu sendiri.
Didalam kehidupan tidak pernah luput dengan konflik apalagi diindonesia, sering kali terjadi konflik antar kelompok dalam gerakan keagamaan. Gerakan keagamaan telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat dan membawa orang-orang dengan keyakinan, pandangan, dan nilai-nilai yang serupa untuk mengejar tujuan yang sama. Namun, interaksi antara kelompok yang berbeda dalam gerakan sering kal terjadi konflik. Konflik itu sering timbul karena adanya perbedaan dalam keyakinan, ideologi, ataupun praktik keagamaan kadang juga adanya faktor politik maupun ekonomi.
Gerakan keagamaan dapat menciptakan solidaritas di antara anggotanya, tetapi juga dapat memunculkan konflik dengan kelompok lain karena memiliki keyakinan atau pandangan yang berbeda. Konflik antar kelompok dalam gerakan keagamaan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti perbedaan interpretasi terhadap ajaran agama, persaingan dalam memperebutkan sumber daya, upaya menguasai wilayah dan sebagainya. Konflik semacam ini dapat berdampak buruk pada kehidupan masyarakat, seperti terjadnya konflik, memperburuk kondisi keamanan, melanggar hak asasi manusia, dan menghambat pembangunan sosial dan ekonomi.
Konflik dalam kehidupan memang sulit untuk dihindari karena munculnya sebuah perbedaan, terjadinya konflik antar kelompok dalam gerakan keagamaan dipengaruhi oleh faktor perbedaan keyakinan dan pandangan dalam agama, perbedaan dalam tafsir agama, politik yang mana kelompok keagamaan dimanfaatkan oleh kelompok poltik untuk mendapatkan dukungan atau massa, dan ketidakadilan sosial dan ekonomi yang mana konflik antar kelompok keagamaan dipicu oleh ketidakadilan dalam distribusi, kekayaan, dan ketidakadilan sosial yang diterapkan dalam masyarakat.
Konflik antar kelompok dalam gerakan keagamaan merupakan isu yang paling kompleks dan perlu dihadapi dengan upaya-upaya penyelesaian konflik melalui pendekatan. Upaya penyelesaan konflik antar kelompok dalam gerakan keagamaan yang pertama itu melalui dialog atau mediasi, itu merupakan salah satu cara efektif karena pihak yang terlibat dalam konflik diajak untuk berkomunkasi dan mengeluarkan pendapat atau tujuannya masing-masing lalu pihak-pihak yang berkonflik dapat mencapai kesepakan yang  saling menguntungkan. Lalu pendekatan kedua melalui pendidikan dan pengenalan budaya, yang mana ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya toleransi dan kerukunan antar kelompok. Pendekatan ni bisa berbagai bentuk kegiatan, contohnya seperti seminar, ataupun bakti social.
Upaya penyelesaian konflik yang ketiga yakni pendekatan melalui penegakan hukum karena dengan penegakkan hukum yang adil dan tegas dapat membantu mencegah eskalasi konflik dan menjaga keamanan masyarakat, dengan dilandasi prinsip keadilan dan HAM agar tidak menimbulkan tindakan represif dan diskriminatif. Dan pendekatan yang keempat yakni melalui pembentukkan jaringan kerjasama antar kelompok keagamaan, ini menjadikan antar kelompok untuk saling mengerti, saling berbagi pengalaman dan pemikiran dalam upaya memperkuat kerukunan dan toleransi antar umat beragama.
Jadi dapat disimpulkan, bahwasannya gerakan keagamaan telah menjadi intergral dari kehidupan masyarakat selama berabad-abad, namun interaksi antar kelompok tersebut bisa berdampak negatif bagi masyarakat. Akan tetapi, ada juga gerakan keagamaan yang berhasil meredam konflik antar kelompok dan memperkuat harmoni di antara masyarakat yakni melalui dialog antar kelompok, membangun pemahaman yang lebih baik tentang perbedaan agama, dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dalam pembangunan sosial dan ekonomi. Konflik memang selalu ada didalam kehidupan, akan tetapi kita bisa mencegah terjadinya konflik antar kelompok dalam gerakan keagamaan, yakni dengan memperkuat toleransi dan kerukunan antar umat beragama.
~malihatus sa'idah~
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H