3. Cerita dan Buku: Bacakan cerita atau bacaan yang sesuai usia anak untuk mengembangkan kemampuan bahasa dan komunikasinya.
4. Musik dan Bernyanyi: Ajak anak untuk bernyanyi dan mendengarkan musik yang sesuai untuk meningkatkan kreativitas dan kemampuan verbalnya.
5. Eksplorasi Alam: Libatkan anak dalam kegiatan di luar ruangan, seperti bermain di taman atau merasakan alam sekitar untuk merangsang rasa ingin tahu dan pengamatan mereka.
6. Bermain Peran: Ajak anak untuk bermain peran, misalnya berpura-pura menjadi dokter, guru, atau petani, untuk mengembangkan keterampilan sosial dan kreativitasnya.
7. Kegiatan Motorik: Sediakan aktivitas yang melibatkan gerakan fisik seperti melompat, berlari, atau bermain dengan bola untuk memperkuat keterampilan motorik kasar anak.
8. Interaksi Sosial: Dorong anak untuk berinteraksi dengan teman sebayanya, baik di rumah, taman bermain, atau di tempat-tempat lain yang aman.
9. Rutinitas dan Konsistensi: Ciptakan rutinitas yang teratur dan konsisten untuk memberikan anak perasaan aman dan membantu perkembangan mereka.
10. Cinta dan Perhatian: Berikan kasih sayang, dukungan, dan perhatian kepada anak. Hal ini penting dalam membentuk ikatan emosional yang kuat dan memberikan rasa aman pada anak.
Dengan memberikan stimulasi yang tepat pada fase fondasi, anak-anak memiliki kesempatan yang lebih baik untuk mengembangkan kemampuan mereka secara optimal dan menjadi individu yang lebih mandiri, kreatif, dan berkembang dengan baik di masa depan.
Selain itu, perlu diingat bahwa setiap anak memiliki keunikan dalam perkembangan mereka. Oleh karena itu, perhatikan minat dan kebutuhan individu anak untuk memberikan stimulasi yang paling efektif bagi mereka. Kolaborasi dengan guru dan orang tua juga menjadi kunci penting dalam memberikan stimulasi yang tepat pada fase fondasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H