Mohon tunggu...
Malichatus Sadiyah
Malichatus Sadiyah Mohon Tunggu... Penulis - MALIKA

I am a college student in English Language and Literature, Universitas Negeri Malang. Friendly, humorist, and easy-going type of person.

Selanjutnya

Tutup

Home

Tidak Harus Selalu Estetik, Yuk Maksimalkan Barang Sekitar untuk Bumi Lebih Baik!

6 Februari 2024   23:55 Diperbarui: 7 Februari 2024   00:11 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melihat perabot lucu nan seragam dari influencer di sosial media memang bikin kita gemas untuk meniru hal serupa di rumah. Eits, tunggu dulu. Coba berpikir sejenak, apakah kita memang benar-benar membutuhkan banyak perombakan barang di rumah hanya untuk estetika semata?

Di era percepatan penyebaran informasi ini, sadar atau tidak kita menjadi lebih sering membuka media sosial daripada aktivitas lainnya. Dilansir dari situs Kompas, dalam laporan We Are Social, rata-rata penduduk Indonesia menghabiskan waktu 7 jam 42 menit dalam penggunaan internet. Waktu yang tergolong lama sehingga tidak menutup kemungkinan banyak lini aktivitas kita dapat terpengaruh dari hal-hal yang kita lihat di internet.

Ditambah dengan perkembangan teknologi yang kita rasakan di era digital ini membuat banyak kegiatan terasa lebih mudah. Berbelanja salah satunya. Hanya duduk santai di rumah dan menggunakan gawai di genggaman tangan, barang akan datang sendiri menghampiri kita. Masih dalam dari laporan yang sama, sebanyak 167 juta jiwa penduduk Indonesia telah aktif menggunakan media sosial. Tentu fakta ini membawa banyak peluang, termasuk bagi produsen produk-produk rumah tangga. Dengan metode promosi yang beragam serta penyebarannya yang masif, banyak masyarakat teracuni untuk ikut membeli barang yang ditawarkan.

Influencer A membeli produk ini, influencer B mempromosikan produk itu, semua dikemas dalam konten menarik dan menyejukkan mata. Warna barang seragam, bentuk-bentuk lucu, harga murah, siapa yang tidak akan tertarik menciptakan nuansa estetik di rumahnya? Namun hal ini perlu digaris bawahi, semakin banyak barang dibeli maka semakin banyak sampah akan ditimbulkan. Apalagi barang murah dengan kualitas rendah, sudah pasti akan menumpuk menjadi sampah domestik atau rumah tangga. Tercatat dalam laporan Badan Pusat Statistik Indonesia, di tahun 2023 sebanyak 38,3% dari total sampah berasal dari aktivitas rumah tangga.

Tentunya sebagai generasi yang peduli dengan lingkungan, kita harus bijak menentukan tiap langkah untuk bumi di masa depan. Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa dilakukan dalam upaya menjaga lingkungan dari limbah domestik untuk bumi lebih baik.

1. Tanya Berkali-Kali Sebelum Membeli

Seperti yang sudah disebutkan di atas, godaan dari belanja online memang sangat berat. Pengaruh dari konten-konten media sosial dan juga harga terjangkau bikin gatal sekali jari-jemari ini untuk memencet tombol chek out di beragam aplikasi belanja. Namun, sekali lagi kita mencoba untuk tetap bijak berbelanja. Coba bertanya pada diri sendiri, apakah aku benar-benar membutuhkan barang tersebut? Apakah aku tidak memiliki barang serupa di rumah? Jika aku membelinya, mau dikemanakan barang-barang yang lama? Apakah aku punya tempat penyimpanan yang cukup di rumah?

Beragam pertanyaan tersebut membuat kita kritis dengan tiap barang yang dibeli, sekali pun dengan barang murah. Jangan hanya karena godaan sesaat kita akan menumpuk sampah lebih banyak di bumi. Pertimbangkan dengan matang setiap pembelian barang dan be a smart buyer!

2. Optimalkan Penggunaan Barang yang Sudah Ada

Coba perhatikan sekitar, sepertinya masih banyak barang yang belum kita optimalkan penggunaannya. Masih banyak barang yang berfungsi dengan baik, hanya saja tidak dalam baris warna yang sama. Rasanya itu bukan sebuah masalah yang besar. Tidak perlu mengganti semua barang hanya untuk tampak seragam.

Gunakan setiap peralatan yang dipunya dengan maksimal. Bahkan kita bisa memanfaatkan sisa dari produk rumah tangga yang berpotensi menjadi sampah domestik. Seperti kantong kresek dari belanja untuk ditempatkan di tempat sampah, bekas kaleng biskuit untuk barang-barang kecil agar lebih rapi, bekas wadah makanan untuk bumbu dan banyak hal lain. Siapa sangka jika warisan dari orang tua kita ini merupakan ide reuse yang bermanfaat untuk lingkungan.

Pada dasarnya masa depan bumi merupakan cermin dari setiap tindakan yang kita lakukan. Ini adalah caraku menjaga lingkungan untuk kemajuan Indonesia, lalu bagaimana dengan caramu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Home Selengkapnya
Lihat Home Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun