Mohon tunggu...
M. Ali Amiruddin
M. Ali Amiruddin Mohon Tunggu... Guru - Guru SLB Negeri Metro, Ingin berbagi cerita setiap hari, terus berkarya dan bekerja, karena itu adalah ibadah.

Warga negara biasa yang selalu belajar menjadi pembelajar. Guru Penggerak Angkatan 8 Kota Metro. Tergerak, Bergerak dan Menggerakkan.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Jalan Tol Lampung, Benarkah Mimpi Lampung Maju Semakin Nyata?

7 Januari 2016   09:51 Diperbarui: 7 Januari 2016   16:52 1756
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Proyek Jalan Tol Terbanggi Besar-Bakauheni, Lampung. Gambar diambil Jumat (6/11/2015). (Kompas/Arimbi Ramadhiani)

[/caption]Setahun pemerintahan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan Wakilnya Jusuf Kalla semakin lama manfaatnya semakin terasa. Khususnya di Lampung, penataan saluran irigasi yang sempat terabaikan lantaran rusak dan bocor di sana-sini, ternyata saat ini sudah mulai bagus dan senyum petani pun semakin terlihat.

Selain saluran irigasi, ternyata jalan-jalan pun semakin lama semakin layak untuk dilewati (terkecuali daerah yang boleh jadi belum tersentuh aspal yang baik) lantaran meskipun diperbaiki, tak lama lagi sudah hancur kembali. Entah, boleh jadi ada korupsi atau memang kontur tanah atau kualitas pengerjaannya yang kurang baik ditambah lagi curah hujan yang tinggi turut memicu kerusakan jalan semakin parah. 

Terlepas dari itu semua, ada prestasi yang tak boleh dilupakan saat ini, ternyata Presiden sudah mengupayakan mimpi masyarakat Lampung khususnya dan Sumatera pada umumnya, yang ingin mendapatkan jalur transportasi darat dan udara yang layak dan berkelas. Karena selama ini kendala yang dihadapi masyarakat Lampung adalah akses jalan yang masih sulit dilalui lantaran jalan yang sempit dan rusak di sana-sini. Dampaknya karena kerusakan dan perbaikan tambal sulam tersebut arus lalu lintas menjadi macet.

Selayaknya Ibukota Jakarta yang tak pernah lelah menghela kemacetan, tapi kemacetan selalu saja muncul. Entah sampai kapan kemacetan di ibukota itu bisa terurai ya? Entahlah.

Yang pasti, di era pemerintahan Jokowi - Kalla ini memberikan titik terang bahwa kemajuan ekonomi provinsi Lampung akan semakin meningkat, ditunjang oleh semakin menggeliatnya usaha masyarakat untuk meningkatkan perekonomian karena telah dan akan ditunjang oleh jalan-jalan dan lalu lintas udara yang cukup baik. 

Jalan tol, sebagaimana selama ini hanyalah mimpi bagi masyarakat Sai Bumi Ruwa Jurai ini saat ini bukan hanya mimpi lagi. Lantaran selama ini fasilitas Tol hanya bisa dinikmati di wilayah Jawa saja, sedangkan untuk sumatera masih sulit terwujud. Hal itulah yang memunculkan sedikit kecemburuan mengapa selalu Jawa yang menjadi prioritas pembangunan. Padahal Lampung dan daerah-daerah lain di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Papua dan daerah-daerah pinggiran lainnya membutuhkan sentuhan pemerintah pusat.

Memang sih, pemerintah daerah semestinya bisa mencarikan solusi bagaimana kendala masyarakat terkait kemacetan dan jalan-jalan yang rusak bisa dibenahi, tapi faktanya baru saat inilah jalan-jalan di (hampir) semua wilayah Lampung sudah bisa diakses oleh kendaraan bermotor lantaran jalan-jalan semakin baik. Apalagi ditambah dengan pengerjaan jalur tol yang sedianya menjadi bagian penting kemajuan daerah ini. Dengan kualitas jalan yang baik, maka otomatis masyarakat akan mudah melakukan mobilisasi terkait usaha mereka, juga akan mendorong para investor menanamkan modalnya ke daerah ini, jika jalan-jalan sudah layak dan mudah dilewati. Bebas dari macet, sedikit kerusakan dan tentu aman dari pelaku kejahatan jalanan.

Sebuah PR besar bagi pemerintah khususnya Provinsi Lampung dalam mewujudkan Lampung yang bisa bersaing dan setara dengan daerah lain dari segi pertumbuhan ekonominya. Karena seperti diketahui bahwa tingkat ekonomi Lampung termasuk termiskin kelima di antara provinsi-provinsi lain di wilayah Sumatera. Dengan status miskin ini tentu menjadi catatan buruk bagi kemajuan Lampung jika kualitas fasilitas untuk mobilisasi masyarakat ini tidak terpenuhi dengan baik.

Pembangunan tol, rezeki bagi masyarakat setempat

Sebelum pembangunan jalan tol ini dilakukan, nilai jual tanah di daerah ini relatif murah, misalnya untuk ukuran satu hektar ladang saja kisaran 100 - 150 juta. Tapi saat ini, setelah dibangunnya jalur tol, masyarakat tanah-tanah yang terkena dampaknya mendapatkan berkahnya. Harganya bisa meningkat sampai 1000%. Bagaimana tidak, tanah yang semula harganya tak sampai 150 juta, kini bisa mencapai harga 800 juta bahkan ada yg 1 milyar lebih. Sebuah berkah bagi masyarakat ketika jalan tol ini dibangun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun