Mohon tunggu...
M. Ali Amiruddin
M. Ali Amiruddin Mohon Tunggu... Guru - Guru SLB Negeri Metro, Ingin berbagi cerita setiap hari, terus berkarya dan bekerja, karena itu adalah ibadah.

Warga negara biasa yang selalu belajar menjadi pembelajar. Guru Penggerak Angkatan 8 Kota Metro. Tergerak, Bergerak dan Menggerakkan.

Selanjutnya

Tutup

Money

Ingin Berbisnis, Mengapa Mesti Erotisme Yang Dijual?

6 Agustus 2016   20:36 Diperbarui: 10 Agustus 2016   04:36 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi, snack yang menjual erotisme (kompasiana.com)

Menanggapi tulisan Yon Bayu yang berjudul Jangan Tersangkakan Pemilik Snack Bikini menyayangkan sikap BPOM  karena telah melakukan penggerebekan terhadap usaha mie kremes (bihun kremes) dalam kemasan.  Padahal penyitaan itu disebabkan oleh penampilan bungkus snack yang cukup erotis. Bagaimana tidak erotis, makanan yang sejatinya banyak dikonsumsi oleh anak-anak justru mengandung unsur kemesuman alias pornografi.  

Mohon maaf, bukan yang menulis ini mudah tergoda dengan gambar yang begituan lantaran untuk apa tertarik gambar itu sedangkan penulis sendiri sudah beristri. Namun lebih dari itu, ada tanggung jawab moral yang harus disampaikan di sini, bahwa hakekatnya yang dilakukan oleh BPOM (Badan Pengawasan Obat dan Makanan) yang selama ini identik mengawasi, memeriksa dan seabrek aktivitas untuk menanggulangi beragam bahaya yang akan ditimbulkan oleh beragam obat maupun makanan yang beredar. Maka amat wajar, jika BPOM melakukan pemeriksaan dan perampasan produk yang dianggap mengundang syahwat bagi anak-anak itu.

Dan yang menjadi fokus di sini adalah ada beberapa pertimbangan mengapa makanan ringan dengan tampilan gambar yang mengundang syahwat itu mesti ditindak?

Pertama:

Sebagai lembaga yang mempunyai hak dan kewajiban mengawasi peredaran makanan dan obat-obatan tentulah merasa perlu melakukan itu. Mengapa, karena melihat sampulnya saja bagi orang yang peduli dengan pendidikan anak-anaknya tentulah akan prihatin, mengapa makanan yang dijual mesti dibumbui oleh gambar yang sepertinya sengaja dibuat agar merangsang perhatian anak-anak. 

Meskipun Yon Bayu menganggap sebagai tindakan yang mengada-ada dengan alasan karena yang membuat snack adalah anak belasan tahun yang tidak sadar telah melakukan kesalahan. Padahal tidak ada usaha yang dilakukan dengan tanpa maksud tertentu. Karena di era internet ini anak belasan tahu pun sudah melek informasi tentang fantasi erotisme yang begitu menjamur di jagat media. Secara gitu loh, diusia 19 tahun adalah usia yg sudah matang dan dewasa untuk menilai apakah itu mengandung unsur syahwat atau tidak. 

Dengan tampilan gambar pakaian dalam wanita itu sudah bisa dipastikan, si pembuat makanan berusaha agar makanan yang dijual semakin menarik fikiran liar anak-anak. Apalagi makanan tersebut kebanyakan yang mengonsumsi adalah anak-anak belia, khususnya anak sekolah dasar, tentu ketertarikan untuk membeli makanan itu semakin kuat ditambah lagi dengan tampilan yang mengoda itu. 

Kedua:

BPOM melakukan penyitaan dan penutupan usaha tentu berdasarkan informasi atau aduan dari masyarakat, yang sepertinya aduan itu tidak langsung direspon tapi diteliti dan dikaji apakah semua yang dilakukan murni kesalahan tidak disengaja atau justrumemang disengaja. Kalau tidak disengaja, saya sepakat, cukup disita dan diberikan pembinaan, tapi menutup usaha merupakan tindakan awal untuk menyelamatkan usaha itu dari perlakuan masyarakat yang justru bisa jadi melakukan tindakan yang lebih kasar. Tindakan BPOM sudah tepat menjaga hal-hal tidak terjadi dan selanjutnya bisa melakukan pembinaan.

Ketiga:

BPOM dalam melakukan tugasnya acapkali berbenturan dengan banyak kepentingan, seperti produsen yang jelas-jelas ingin usahanya lancar jaya, meskipun kadang melanggar aturan yang berlaku. Dan yang paling dirugikan siapa lagi, tentu anak-anak yang masih belia dan orang tua dari anak-anak itu yang akan semakin resah, apalagi saat ini tindakan pelecehan seksual sudah sangat mengkhawatirkan. Jadi apapun bentuk pelanggaran norma-norma susila segera diberantas atau diatasi demi mencegah hal itu terjadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun