Hadiah hiburan hasil dari menulis artikel pada Lomba "Aspira Blog Competition" dengan judul Karena Suku Cadang ASPIRA Saya Terbebas dari Trauma dalam Berkendara sudah ada di tangan. Walaupun hanya berupa dua buah kaos dan bantalan mouse tapi menurut saya nilainya amat berharga. Sebuah penghargaan yang tidak dapat diukur dari harga barangnya. Menurut saya sangat berharga, karena baru kali ini tulisan saya dianggap layak baca. Karena selama ini memang tidak begitu ngeh ketika harus menulis sebuah artikel. Apalagi menuliskan kisah perjalanan yang menurut saya juga sangat sulit. Tapi, bagaimanapun juga penghargaan yang diberikan oleh Kompasiana (Kompas.com) dan Aspira sebenarnya melebihi dari apa yang saya dapatkan. Karena kalau dilihat dari nilainya memang tidak seberapa tapi hakekat penghargaan itulah yang saya anggap luar biasa. [caption id="attachment_298664" align="aligncenter" width="272" caption="Ini loh hadiahnya..../doc.pribadi."][/caption] Bagaimanapun juga dengan hadiah hiburan yang sederhana tersebut paling tidak dapat memacu adrenalin dan semangat untuk kembali belajar membuat tulisan yang layak dan pantas untuk dihargai sebagai tulisan yang bernas. Pada awalnya memang ada keraguan tulisan saya pantas atau tidak dimasukkan sebagai artikel yang layak baca. Maklum saja, karena selama ini saya masih pada tataran belajar, dan terus menggali pengalaman dari para kompasianer. Di mana ada beberapa tulisan mereka yang sangat mengispirasi serta memberikan pengetahuan dan pengalaman baru bagaimana membuat tulisan yang layak baca. Sehingga dengan mempelajari sisi positif dan mengambil manfaat dari beberapa tulisan yang baik ternyata berpengaruh pula dengan cara membuat tulisan yang baik. Akan tetapi, kemampuan menulis memang tidak dapat dianggap remeh, seperti artikel yang pernah saya tulis, bahwa Mengarang Itu Gampang (Karya Arswendo Atmowiloto) Apakah Demikian?, sepertinya hari ini perlu saya koreksi bahwa tidak mudah menulis dan menyajikan tulisan yang layak baca, apalagi tulisan itu murni hasil karya kita dan bukan plagiat. Sehingga kemampuan menulis itu bukan datang tiba-tiba tapi membutuhkan usaha yang ekstra dan belajar secara terus-menerus tanpa mengenal lelah. Ada kenangan tersendiri ketika mengikuti event perlombaan menulis artikel seperti ini, karena bagaimana pun juga saya dan mungkin penulis lain akan termotivasi membuat tulisan yang berbobot dan tentu saja syarat informasi yang bermanfaat. Sehingga dengan aktivitas yang positif akan menjadi wahana yang baik pula dalam menciptakan penulis-penulis yang baik dan diharapkan mereka yang dapat menjuarai perlombaan tersebut dapat menuangkan gagasan lain dalam bentuk tulisan maupun buku yang hakekatnya sangat dibutuhkan orang lain secara umum. Saya berharap, baik saya sendiri maupun para kompasianer lainnya semakin memotivasi diri dan belajar lagi menampilkan hasil karya yang terbaik demi menciptakan Indonesia yang cerdas dan bermartabat. Dan tentu saja Tim Admin Kompasiana selalu berperan aktif dalam menciptakan ajang perlombaan bagi penulis pemula seperti saya dan kompasianer lainnya. Salam Kompasiana! Metro, Lampung, 01/11/2013
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H