Mohon tunggu...
M. Ali Amiruddin
M. Ali Amiruddin Mohon Tunggu... Guru - Guru SLB Negeri Metro, Ingin berbagi cerita setiap hari, terus berkarya dan bekerja, karena itu adalah ibadah.

Warga negara biasa yang selalu belajar menjadi pembelajar. Guru Penggerak Angkatan 8 Kota Metro. Tergerak, Bergerak dan Menggerakkan.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Abraham Shamad Garang, Foto Syur Menyerang

15 Januari 2015   15:47 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:06 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Beberapa hari ini perhatian saya sedikit keluar dari konteks tugas saya sebagai seorang pelayan masyarakat yang biasanya berbicara tentang anak-anak ABK selaku anak didik yang selama ini saya bimbing dan bina. Tentu karena beberapa hari ini juga berita tentang pencalonan Komjen Pol Budi Gunawan sebagai Kapolri sempat terjadi simpang siur. Satu media mengatakan calon Kapolri tersebut harus dianulir lantaran kasus gratifikasi yang membuat rekening pejabat ini terlihat gendut. Bukan sekedar perutnya yang gendut karena rekeningnya dipenuhi banyak uang. Sehingga dengan kondisi keuangan yang tidak sepatutnya ini membuat banyak pihak ikut meradang, termasuk KPK sendiri yang langsung memvonis yang bersangkutan dengan status tersangka.

Lain media yang memberitakan keberatan akan pencalonan Komjen Pol Budi Gunawan, Metro TV sepertinya berbeda. Apa pasal, seperti diberitakan di stasiun televisi tersebut sepertinya tidak seberapa suka dan sepaham dengan apa yang dilakukan oleh Abraham Shamad cs. Tentu Metro TV mengkritisi penetapan Komjen Pol BG sebagai tersangka seperti ada unsur dan muatan politis.

Amat wajar jika stasiun TV milik Surya Paloh ini begitu antusias mengkritisi kebijakan KPK. Ada apa kog pengusutan korupsi begitu gencar dilakukan ketika yang bersangkutan sudah selangkah lagi menjadi Kapolri? Sedangkan masih ada lagi agenda pemberantasan korupsi yang belum tuntas. Dan itu berlarut-larut hingga sejauh ini belum ada titik terangnya.

Media tersebut juga menyinggung tentang kasus bailout Bank Century dan kasus-kasus besar lain yang sampai saat ini statusnya mak jelas. Begitulah kira-kira.

Mungkin ada kecenderungan sikap KPK bermuatan politis, tapi penetapan Komjen Pol BG menjadi tersangka juga memang seharusnya, lantaran yang bersangkutan tengah tersandung kasus gratifikasi dengan nilai rekeningnya 57 milyar rupiah. Bolehlah petinggi Polri mengatakan bahwa status harta Komjen BG clear dan tak bermasalah secara hukum. Sehingga di tahun 2010 kepemilikan harta beliau sudah tidak perlu lagi diperkarakan.

Persoalannya, lain tim investigasi Polri lain pula tim investigasi KPK, yang notabene masyarakat menilai kredibilitas Polri dalam pengusutan kasus kejahatan korupsi masih kalah jauh dari kemampuan KPK dalam mengadili para tersangka. Karena sejauh ini, banyak kasus korupsi di negeri ini tetap saja melenggang bebas meski sudah masuh ke ranah hukum Polri.

Berbeda dengan ketika kasus korupsi ditangani oleh KPK, semua semakin terang dan banyak yang sudah masuk ke bui. Tak tanggung-tanggung, Petinggi Polri sendiri ada yang sudah merasakan pedihnya ruang tahanan disebabkan kasus yang sama.

Meskipun banyak yang menduga, kasus Komjen BG dianggap sebagai akal-akalan politis lantaran berkaitan penunjukan beliau sebagai calon tunggal memicu kecemburuan calon lain yang mungkin sama-sama berhak menjadi calon Kapolri. Tentu saja Presiden Jokowi menjadi sasaran empuk oleh lawan politiknya karena sikapnya ketika menunjuk seorang Komjen BG untuk memangku jabatan penting di kepolisian tersebut. Karena tidak seperti di era SBY, untuk menunjuk seorang Kapolri harus melalui seleksi yang ketat.

Terlepas dari beberapa persoalan yang justru menjadi rumit, lantaran beberapa pihak saling bertentangan, menurut penulis sebaiknya kasus Komjen BG tetap diteruskan sampai yang bersangkutan benar-benar bersalah atau sebaliknya, bersih dari kasus yang disangkakan. Tentu saja ada hak jawab dan pembuktian yang jelas bahwa harta yang dimiliki adalah murni usaha yang sah atau legal dan bukan berasal dari gratifikasi. Karena dengan tegasnya KPK dalam mengusut kasus ini, masyarakat akan tetap mempercayai bahwa KPK benar-benar ingin memberantas korupsi meskipun harus melawan kebijakan dan pilihan presiden sekalipun.

Ditengah gencarnya pengusutan kasus gratifikasi Komjen Budi Gunawan, Abraham Shamad difitnah beradegan syur

Pagi tadi, (15/1) di beberapa stasiun televisi juga menyampaikan kabar yang kurang sedap, bahwa seseorang yang mirip Abraham Shamad terlibat adegan mesra bersama seseorang. Beliau berpelukan, berciuman selayaknya suami istri padahal dalam adegan tersebut si pempuan bukanlah istrinya. Seperti yang terlihat dalam sebuah foto yang beredar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun