Siapa yang tidak ingin apa yang diinginkannya tercapai? Dan siapa yang merasa apa yang dilakukannya tidak sesuai dengan yang diharapkan?Â
Jawaban untuk pertanyaan pertama, setiap orang ingin semua yang diinginkannya tercapai atau dapat diraih.Â
Siapapun anda tentulah tidak ingin menjadi manusia yang gagal. Meskipun boleh jadi ada insan yang begitu apatis yang menganggap dirinya tidak mampu berbuat apa-apa karena kondisi yang dialami.
Bagaimana dengan pertanyaan kedua? Sepertinya setiap orang pernah merasakan apa yang dilakukan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Apapun yang dilakukan seolah-olah tidak sesuai ekspektasinya, dan seolah-olah apa yang direncanakan jauh-jauh hari tiba-tiba musnah begitu saja lantaran proses dan hasilnya tidak sesuai dengan apa yang diprogramkan.
Menyalahkan diri sendiri atas kegagalan
Yap. Sepertinya kedua pertanyaan di atas sedikit banyak akan dialami atau bahkan sudah dialami oleh semua orang. Hal yang kadang tidak realistis, tidak logis atau tidak masuk di akal, tiba-tiba begitu saja datang menghampiri. Dan semua yang menjadi angan, teori maupun rencana ke depannya tenyata jauh panggang dari api.Â
Sungguh situasi yang seperti memaksa kita menyalahkan situasi atau keadaan. Bahkan karena tujuan yang diinginkan tidak tercapai, acapkali ingin menyalahkan diri sendiri. Muncullah kata-kata, "aku memang bodoh, aku nggak layak hidup dan aku ingin mengakhiri semua." Sebuah ungkapan batin yang bisa berakibat fatal jika suatu saat justru menjadikan dirinya sendiri sebagai tersalah.Â
Kegagalan yang terjadi pada saat ini buah dari kegagalan diri sendiri dan kelemahan yang dimiliki. Maka, semua yang terjadi harus berakhir saat ini.
Kondisi batiniah seseorang yang selalu menyalahkan diri sendiri ini bisa berdampak negatif bagi kejiwaan individunya.Â
Sosok yang selalu menyalahkan diri sendiri akan begitu saja melupakan potensi yang dimiliki dan menganggap dirinya adalah manusia yang gagal.Â