Â
    Â
Pagi ini begitu cerahnya. Sang surya tersenyum ramah, membagikan kedamaian pada semua yang berlalu-lalang.
    Tidak hanya manusia yang begitu bersemangat menikmati sejuknya pagi ini, ternak pun merasakan hal yang sama, "alhamdulillah aku bisa menikmati rumput nan hijau di pagi ini. Bisa mengganjal perutku yang kosong."Â
    Para sapi seolah-olah mengungkapkan segenap rasa bahagia, lantaran rerumputan di pematang sawah itu masih bebas bertumbuh di sana.
    Rumput yang berpelukan dengan sisa-sisa batang padi yang memang ditinggalkan sejengkal dari tanah, ternyata menumbuhkan tunas menghijau yang menggoda para peternak dan sapi-sapinya.
    Segerombolan sapi asik menapak kaki di jalanan desaku. Jalanan yang berwarna gelap karena dilapisi aspal itu nampak ramai dengan sapi  yang hendak menuju tempat pemancangan. Sementara itu di depannya beberapa pemilik sapi tengah menuntun, para gudel (anakan sapi) beriringan di belakang induknya.
    Ternak-ternak mulai menggeliat dan menuju tempat ia dipancangkan. Para pemilik ternak asik memegang tambang besar itu menuju ke salah satu petak sawah.Â
    Hijaunya rerumputan di sana memancing sapi-sapi untuk menikmati surga. Surga bagi sapi dan bagi pemiliknya.
    Ujang melangkah penuh semangat menuntun sapi-sapinya, senyumnya yang sumringah seolah-olah menunjukkan betapa pagi ini sungguh membahagiakan.