Mohon tunggu...
M. Ali Amiruddin
M. Ali Amiruddin Mohon Tunggu... Guru - Guru SLB Negeri Metro, Ingin berbagi cerita setiap hari, terus berkarya dan bekerja, karena itu adalah ibadah.

Warga negara biasa yang selalu belajar menjadi pembelajar. Guru Penggerak Angkatan 8 Kota Metro. Tergerak, Bergerak dan Menggerakkan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Wanita Penjual Nasi di Warung Kecil Sekolah (Bag. 2)

26 Maret 2016   00:09 Diperbarui: 30 Maret 2016   11:02 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Pasti ini ulah Ina yang melempar sepatu Ayah." Sembari menatap ke arah Ina. Sang ayah mencoba menanyakan kemana sepatu miliknya."

Dengan menyeringai, Ina tak memberikan jawaban, hanya menunjuk nunjuk jarinya. Yang ditunjuk pun tak jelas lantaran berpindah-pindah tempat. Itu dilakukannya terus menerus sembari berlari-lari dan menggigit tangannya sendiri.

Melihat polah Ina, Mbak Yani dan suaminya kembali meraih Ina dan berusaha melepaskan gigitannya. Ia mendekap dan mengelus kepalanya untuk menenangkan dirinya. Reaksi hiperaktif itu selalu saja muncul tanpa dikendalikan.

"Sudah sih, nak!" 

"Jangan digigit tangannya, tuh berdarah lagi kan!"

Mbak Yani berusaha meraih anaknya dan mendekapnya kembali meski pakaiannya kotor karena darah keluar dari tangannya Ina. Gigitan Ina menghasilkan luka robek yang membuatnya darah mengalir perlahan.

Tak hanya tangan Ina yang penuh luka gigitan, karena badan ayah dan ibunya saja penuh dengan cakaran dan cubitan kalau Ina tengah lepas kendali. Mereka sudah terbiasa dengan keadaan itu. Mereka ikhlas menerimanya. Mereka memahami bahwa anaknya berada dalam kondisi hiperaktif.

Ia usap tangan anaknya dengan air. Ia teteskan obat merah dan memberikannya perban.

"Dagangannya gimana?

"Ntar Ayah saja yang membawa."

"ibu pegang saja anak kita."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun