Mohon tunggu...
M. Ali Amiruddin
M. Ali Amiruddin Mohon Tunggu... Guru - Guru SLB Negeri Metro, Ingin berbagi cerita setiap hari, terus berkarya dan bekerja, karena itu adalah ibadah.

Warga negara biasa yang selalu belajar menjadi pembelajar. Guru Penggerak Angkatan 8 Kota Metro. Tergerak, Bergerak dan Menggerakkan.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Surat Cintaku untuk ISIS (Islamic State of Iraq and Syria)

12 Oktober 2015   19:05 Diperbarui: 28 Oktober 2015   09:36 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Segerobolan Pasukan ISIS (wikipedia.org)"][/caption]


Yang saya hormati

Pemimpin ISIS (Islamic State of Iraq and Syria)

Dimanapun Anda berada

 

 

Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokaatuh

Sebelumnya, saya memperkenalkan diri saya, sesuai yang tercantum dalam surat ini, saya adalah warga negara Indonesia yang cinta damai dan menginginkan bumi ini damai dari segala macam kejahatan dan pemerangan. Jadi tulisan ini hanyalah sebagai bagian keprihatinan saya kenapa saya belum bisa merasakan kedamaian di bumi ini, terkhusus di bumi yang saat ini bergejolak di tanah Arab. 

Setahu saya, semenjak saya masih anak-anak, dan sebelum saya mengenal politik, apalagi mengenal dengan yang namanya perang kecuali dalam cerita orang tua dan film yang ditayangkan. Negeri Irak, Suriah, Iran, Arab Saudi dan Indonesia adalah negara yang benar-benar damai. Tenang dan sepertinya mereka hidup berdampingan secara damai.

Bahkan semenjak meletusnya perang dunia kedua negara-negara yang pernah terlibat perang pun sepakat untuk mengakhiri pertumpahan darah itu dengan kesepakatan damai. Semua ingin dunia ini kembali seperti semula, tercipta romantisme dan kedamaian dan ketenangan tanpa ada semburan peluru pembunuh dan tanpa ada bom-bom pembunuh massal yang korbannya adalah warga sipil, pria, wanita, dan anak-anak tak berdosa.

Mereka ingin kembali hidup dalam kedamaian tanpa ada rasa dendam dan permusuhan. Semua ingin merajut cinta lagi dalam wadah Perserikatan Bangsa-Bangsa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun