Wahai Pemimpin ISISÂ
Siapa yang tak ingin kedamaian sih? kayaknya kita semua menghendaki perdamaian itu, bukan? Bagaimana kita melihat nikmatnya kita tidur tanpa mendengar suara mortir yang memekakkan telinga. Dan tak khawatir lagi tatkala peluru-peluru itu menghampiri tubuh yang tengah terbaring lemah di pembaringan.
Siapa yang tak ingin menikmati masakan yang lezat meskipun hanya roti gandum maupun nasi dengan sayur kangkung. Dan siapa yang tak ingin merasakan betapa indahnya berdampingan, hidup dalam kebersamaan tak saling memusuhi dan menyakiti. Semua bisa tertawa bersama, menangis pun bersama dalam suka dan duka. Dan siapa yang tak ingin menikmati kehidupan yang sejahtera tanpa rasa takut dan khawatir terjadi ledakan di sebelah tempat duduk kita.
Rasa-rasanya tidak ada yang ingin merasakan kepedihan itu. Dan siapa yang tak ingin menikmati hari tua bersama istri, suami dan anak-anak yang dicintainya. Menikmati masa tua bersama tetangga dan negeri yang penuh rahmat dan kedamaian. Semua orang bisa menikmati kehidupan yang fana ini dengan cinta kasih dan saling menyayangi.Â
Tapi, entahlah, akhir-akhir ini dunia begitu mengerikan, dunia yang damai kini penuh dengan peperangan. Seolah-olah kita ingin membantai siapa saja yang ada di hadapan kita. Tak peduli siapa itu dan darimana mereka berasal. Satu negara pun dihabisi atas nama kekuasaan dan uang, tetangga negara pun diperangi demi sebuah perbatasan dan kekayaan yang dimiliki, dan yang cukup memprihatinkan kalian yang mengatasnamakan negara
Islam ini justru membunuh sebangsa dan setanah air. Bahkan seagama pun engkau habisi lantaran tidak seide dan tak sepaham dengan kalian. Boleh jadi karena kekuasaan itulah kalian ciptakan peperangan dan kehancuran agama ini demi sebuah ambisi sesaat.
Kalian rela menumpahkan darah saudara kalian demi untuk satu keyakinan yang sungguh sangat keliru. Entah darimana engkau mengambil dasar-dasar bahwa membunuh saudaranya sendiri dihalalkan? Padahal kalian pun tahu bahwa sesama muslim adalah saudara, tak boleh saling membunuh dan menyakiti apalagi hanya demi ambisi yang keliru. Bahkan tak hanya sesama muslim, dengan non muslim hakekatnya tidak saling menyakiti, semua tercermin dalam pribadi Rasulullah SAW yang selalu menjaga persaudaraan.
Itulah sebagai pencerminan nilai-nilai keIslaman yang sebenarnya, Islam yang berarti menyelamatkan dan memberikan rahmat kepada seluruh alam. Islam datang dengan cinta kasih, dan tidak pernah mengajarkan tentang kekerasan dengan atas nama ajaran suci yang kalian pahami. Islam hadir dengan membawa keharmonisan dan kebahagiaan bersama.
Wahai Pemimpin ISISÂ
Sudahkah kalian merasa kehilangan? Rasa-rasanya tidak ada yang tidak pernah merasakan kehilangan bukan? Bagaimana rasanya jika di antara kita diambil nyawanya? Kalian tiba-tiba datang dengan teriakan takbir tapi justru mendatangkan kerusakan dimana-mana.
Kalian habisi orang-orang yang tidak sepaham dengan kalian. Padahal kalian tahu bahwa tidak ada manusia yang diciptakan sama dalam pemikiran dan pemahaman.