Mohon tunggu...
M. Ali Amiruddin
M. Ali Amiruddin Mohon Tunggu... Guru - Guru SLB Negeri Metro, Ingin berbagi cerita setiap hari, terus berkarya dan bekerja, karena itu adalah ibadah.

Warga negara biasa yang selalu belajar menjadi pembelajar. Guru Penggerak Angkatan 8 Kota Metro. Tergerak, Bergerak dan Menggerakkan.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Hanya Nabi yang Tak Marah Ketika Dihina

9 Agustus 2015   20:06 Diperbarui: 9 Agustus 2015   20:06 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun demikian, ketika orang bersalah apakah mau dilecehkan? Dihina dengan bahasa yang hewan pun tak pantas mendapatkannya? Apalagi wujud protes yang ditujukan kepada seorang pejabat negara, tentu semestinya harus lebih dilaras kembali. Pantas dan tidakkah apa yang ingin diucapkan itu? Kembali kepada masing-masing orang. Yang pasti siapa yang mau dilecehkan dan tak marah, maka silahkan mendaftar dan saya jadikan vigur yang benar-benar selevel seorang Nabi.

Hanya Nabilah yang tetap sabar dan tersenyum dan bersyukur, meskipun dalam jalan dakwahnya kerap mendapatkan hinaan dan celaan dari orang-orang di sekitarnya. Kalau Anda bisa seperti Nabi yang mau dilecehkan, maka saya acungi jempol sepuluh.

2. Mengkritik bukan berarti menghina dan merendahkan

Saya teringat beberapa waktu lalu, bahwa anak seorang penjual sate hampir saja masuk bui lantaran di media sosial memposting gambar tak senonoh terhadap presiden Jokowi. Saya pun akan mengelus dada, jika apa yang ditampakkan dalam gambar itu gambar yang "amit-amit" tak pantas ditujukan kepada manusia. Apalagi tokoh dalam gambar itu adalah tokoh yang semestinya dihormati.

Saya pun akan menuntut sampai ke neraka sekalipun, jika foto saya disalah gunakan dan dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Bagaimana dengan Anda?

3. Indonesia adalah negara yang memegang adat ketimuran yang memegang nilai sopan santun

Coba bayangkan, jika kita selaku anak mengumpat orang tua kita dengan sebutan bod*h. Kira-kira pantas apa tidak? Tentu tidak bukan? Lantaran boleh jadi kita mengatakan Bod*h lantaran kita belum mengerti maksud yang sebenarnya.

Kita mengkritik kepala negara yang notabene pantas dihormati dengan perkataan yang menjijikkan dan memilukan perasaan. Bahkan sampai saat ini gambar tak senonoh itu pastilah ada yang menyimpannya sebagai bahan tertawaan.

Tak hanya satu orang yang menertawakan, karena ada jutaan orang yang menyaksikan dan ikut menertawakan presiden karena postingan yang tidak senonoh itu.

Yang pasti, jagalah sopan santun dan harga dirimu, sebelum bertindak tidak sopan kepada orang lain.

4. Mengutarakan kritik tak semestinya merendahkan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun