Ketiga, melakukan bimbingan karya tulis atau karya kreatif lain bagi guru yang belum mahir dalam pembuatan karya tulis tersebut. Terutama PTK yang sampai saat ini belum semuanya mampu menyusunnya lantaran latar belakang pendidikan guru-guru yang kurang mau menulis dan melakukan penelitian.
Keempat, Melakukan pendekatan kepada pejabat atasan langsung, tentu pendekatannya juga berkaitan permohonan arahan dan bimbingan dan bukan terkait materi lantaran jika kita melanggar aturan ini maka dampaknya bisa tidak baik bagi guru sendiri.
Karena tidak sedikit guru yang berusaha main belakang dengan memberikan sejumlah uang yang penting PAKnya beres tanpa berpikir panjang jika ini diketahui oleh pejabat yang mengawasi sistem penilaian angka kredit tersebut.
Yang terakhir adalah ikhtiar, tawakal dan doa, karena tak sedikit guru yang sudah membuat usulan dengan baik, melengkapi dengan aneka persyaratan dan kelengkapan berkas ternyata belum juga layak untuk dipromosikan kenaikan pangkatnya dengan alasan tertentu. Mudah-mudahan dengan tawakal dan doa, Tuhan membukakan pintu rahmatNya dan memberikan kelapangan dada tim penilai agar tak terlalu mempersulit usulan kita.
Namun, yang pasti tidak ada yang berjalan mulus dan tidak ada yang tanpa usaha, karena Tuhan pun memberikan ujian yang berat bagi hambaNya yang ingin mendapatkan kedudukan yang mulia di sisiNya apalagi bagi para guru yang ingin mendapatkan pangkat tertentu, tentunya harus dilalui dengan usaha yang tak mudah pula.
Mudah-mudahan tulisan ini bermanfaat, meskipun membutuhkan tambahan saran dari guru-guru senior maupun pemangku kebijakan pendidikan tentunya. Jika terdapat kekurangan akan direvisi kembali.
Salam
gambar : bumiaksaraonline.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H