Tapi kalau semua direspons dengan emosi dan amarah, tentu semua akan menjadi rusak. Keluarga yang semestinya bisa menyelesaikan persoalan bersama-sama ternyata karena kehilangan kesabaran, keluarga itupun bubar. Perceraian yang akan terjadi. Kalau sudah begitu, anak-anak pun menjadi korbannya.
Muncullah persoalan baru yang bukannya semakin ringan justru semakin berat. Dan itu sudah otomatis terjadi jika persoalan kecil justru dibesar-besarkan. Persoalan cemburu yang semestinya diselesaikan dengan baik-baik ternyata justru harus terbawa emosi. Sepasang suami istri yang semestinya mawas diri dan menjaga kesabarannya, justru melampiaskan emosi dengan melakukan tindakan yang justru berujung pada penyesalan yang berkepanjangan.
Itulah sabar, dan fenomena sabar yang mudah diucapkan tapi sulit sekali dilakukan. Namun hanya orang yang sabar yang bisa mendapatkan hikmahnya. Oleh karena itu hendaknya kita bisa saling berpesan agar senantiasa melakukan kebenaran dan selalu menetapi kesabaran.
Salam