Mohon tunggu...
M. Ali Amiruddin
M. Ali Amiruddin Mohon Tunggu... Guru - Guru SLB Negeri Metro, Ingin berbagi cerita setiap hari, terus berkarya dan bekerja, karena itu adalah ibadah.

Warga negara biasa yang selalu belajar menjadi pembelajar. Guru Penggerak Angkatan 8 Kota Metro. Tergerak, Bergerak dan Menggerakkan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Perusuh Vietnam Membakar Perusahaan Asing (China), 21 Tewas dan 90 orang luka-luka

19 Mei 2014   00:22 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:23 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Screen Shot 2014-05-14 at 4.34.58 PM

Sumber : zerohedge.com

Anarkisme penduduk Vietnam semakin meluas, dampaknya selain sejumlah masyarakat Tiongkok (China) diungsikan ternyata banyak pula jatuh korban. Baik korban dari masyarakat Vietnam sendiri atau dari masyarakat Tiongkok (China) yang bermukim di Vietnam. Sebagaimana dilansir oleh zerohedge.com.

Kekerasan yang dianggap sebagai kekerasan yang membabibuta, tidak hanya perusahaan milik China saja yang dirusak, tapi semua perusahaan yang berada di negara tersebut mengalami pengerusakan. Baik perusahaan milik Korea Selatan maupun milik perusahaan Jepang.

Berdasarkan keterangan Dokter Rumah Sakit Ha Tinh setidaknya ada 21 orang meninggal, 5 orang dikenali sebagai warga Viernam dan 16 lainnya berkebangsaan China. Seorang Diplomat Taiwan mengatakan akibat kerusuhan di perusahaan baja tersebut 1 orang meninggal dan 90 orang lainnya luka-luka.

Aksi perusakan tersebut hakekatnya tidak semata-mata karena perusahaan China (Tiongkok) yang melakukan tindakan ilegal tapi juga dipicu karena perebutan wilayah yang saat ini diklaim milik kedua negara. Meski fakta internasional menyebutkan bahwa wilayah selatan China tersebut berada di wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) yang juga dimiliki oleh Jepang, Korea Selatan, Filipina, Malaysia, dan Indonesia. Sehingga mau tidak mau tindakan sepihak bangsa China tersebut dapat menyulut sentimen dari negara-negara tetangganya.

China secara berani melakukan pengeboran minyak di Laut China Selatan yang saat ini disengketakan dua negara tersebut.

Sentimen anti Cina di Vietnam tumpah ke bentuk kerusuhan pada hari Selasa (13-5-2014), sebagaimana Kementerian Luar Negeri Taiwan melaporkan bahwa dua warga Taiwan terluka. New York Times' halaman web bahasa Cina mengutip pejabat setempat mengatakan tidak ada korban tewas dalam peristiwa tersebut.

Sebagian besar kekerasan yang berpusat pada zona industri di Provinsi Binh Duong dan Dong Nai, masing-masing terletak di utara dan timur laut kota Ho Chi Minh. Meskipun protes yang dipicu oleh amarah lantaran rig minyak Cina beroperasi di perairan Vietnam, klaim sebagai zona ekonomi eksklusif (Zee), perusuh juga rusak perusahaan Taiwan di daerah tersebut. Seperti dilaporkan kantor berita Taiwan CNA, perusuh melakukan perusakan perusahaan-perusahaan tersebut yang menurut mereka dipimpin oleh warga China. banyak di antaranya benar-benar perusahaan Taiwan. Pabrik milik Jepang, warga Korea Selatan, dan Singapura juga tak luput dari kerusuhan.

Tran Van Nam, Wakil Ketua Provinsi Binh Duong di Komite rakyat, mengatakan kepada Reuters bahwa kerusuhan dimulai setelah lebih dari 20.000 turun ke jalan dalam aksi unjuk rasa damai. Dalam kerusuhan, 15 pabrik terbakar. Menurut Nam. Kerusakan yang yang terjadi sedikitnya menelan kerugian sekitar ratusan ribu dolar. Perwakilan Taiwan untuk Vietnam, Huang Chih-peng, mengatakan bahwa kerusuhan mempengaruhi hampir 1.000 perusahaan Taiwan di Provinsi Binh Duong.

Presiden industri Formosa Corp, salah satu perusahaan terkenal, mengatakan bahwa perusuh telah menjarah peralatan elektronik serta barang-barang pribadi pekerja pabrik. Dia mengeluh bahwa kurangnya kehadiran polisi di daerah telah membiarkan perusuh dalam menjalankan aksi mereka.. Pemerintah pusat mengirim polisi huru hara dan militer untuk membantu memulihkan ketertiban daerah yang terkena dampak kerusuhan. Menurut polisi lokal, lebih dari 440 orang telah ditahan karena perannya dalam kerusuhan. Kebanyakan pabrik di daerah tetap menutup sejak Rabu (14-5-2014), meskipun laporan mengindikasikan kekerasan telah berhenti.

Kementerian Luar Negeri Taiwan telah mengeluarkan peringatan perjalanan (travel warning) untuk Provinsi Binh Duong dan Dong Nai. Melalui homepage, Kedutaan China di Vietnam memberikan peringatan kepada warga China yang tinggal di daerah tersebut untuk tidak melakukan perjalanan ke daerah yang dilanda konflik, tentu saja mencegah terjadinya kekerasan sektarian akibat konflik yang terjadi antara kedua negara. Sumber

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun