Jika para pembeli menyadari bahwa barang yang dilabeli diskon up-to 80% ternyata adalah harga tipuan yang sebenarnya harga sebenarnya bisa jadi separuh dari harga yang dipajang. Di samping itu karena semua produk sudah diberi label yang dianggap sangat murah, sehingga tidak ada waktu bagi pembeli untuk menimbang-nimbang harga serta menawar sesuai dengan kelayakan harga tersebut.
Amat wajar jika para pembeli berkerubut dan dengan antusias membeli barang tersebut tanpa sadar si penjual sudah menipu mereka.
Barang tersebut adalah barang cuci gudang
Para pedagang, apalagi pedagang grosir sering kali merugi lantaran barang-barang yang dijual ada yang tidak laku dijual, bahkan sampai berbulan-bulan sampai motif barang tersebut ketinggalan jaman ternyata sedikit sekali yang tertarik dan membeli. Maka amat mungkin barang yang tak segera laku akan menumpuk dan semakin lama semakin rusak.
Para pedagang mempunyai siasat cerdik, daripada barang yang sudah dibeli dengan modal yang tak sedikit tersebut tak laku, maka lebih baik diberikan label diskon hingga setinggi-tingginya untuk mendapatkan pembeli. Padahal barang tersebut sudah tidak layak lagi, bahkan ada di antara mereka yang sudah mengalami kerusakan baik tekstur warna maupun kerusakan lain akibat proses penanganan tatkala diperjual belikan.
Maka seringkali pusat-pusat perdagangan modern menempatkan barang-barang lama tersebut di tempat dengan penyinaran yang sedikit remang agar kualitas pakaian tetap terlihat bagus. Apalagi di malam hari, maka kerusakan pada pakaian semakin tidak terlihat.
Barang tersebut adalah barang dengan kualitas KW (barang asli tapi palsu)
Banyak pembeli yang terjebak pada bentuk dan jenis barang yang "dianggap" sama padahal berbeda. Perbedaan tersebut sering ditutupi dengan harga yang relatif lebih murah dari harga barang yang orisinil. Jika pembeli kurang berpengalaman dan tidak mengetahui bagaimana karakter barang yang asli maka mereka akan terjebak dan tertipu.
Mereka menganggap bahwa harga yang dijual lebih murah dianggap barang yang asli padahal justru barang palsu yang diberikan merek asli. Dalam situasi ini banyak pembeli awam yang tertipu dan mereka akan menyesal tatkala sudah mengetahui barang tersebut asli tapi palsu.
Beberapa hal tersebut yang sejatinya siasat penjual agar para pembeli terpedaya dengan iming-iming diskon dan obral yang sangat murah.
Namun demikian, bagaimanakah cara kita agar terhindar dari korban produk diskon "abal-abal" dan obral bohongan tersebut?