Setiap hari tanpa kita susah payah berkirim tulisan lewat selembar surat yang membutuhkan waktu lama untuk sekedar menulis dan mengirimkan, dan rentang waktu pengiriman yang juga akan lama. Kini semua amat mudah, dari belahan bumi manapun kita dapat menjalin persaudaraan - meskipun persaudaraan maya- dan instant karena tak seberapa perlu untuk bertemu di dunia nyata, tapi kita bisa menjalin persaudaraan dan pertemanan, jodoh. Bahkan lebih dari itu, ada di antara mereka yang tak sengaja menemukan keluarga mereka yang raib beberapa tahun silam, karena mereka berbagi cerita di dunia maya.
Selain itu kita dapat menjalin kerjasama bisnis misalnya, tukar menukar pengalaman dalam berbagai hal, dan tentu saja dapat berbagi ilmu yang bentuknya bermacam-macam tergantung selera masing-masing.
Itu semua adalah berkat kemajuan teknologi yang kita (bangsa Indonesia) tinggal menggunakannya dengan sebaik-baiknya, karena akan butuh berapa lama lagi kita bisa menciptakan teknologi jika pandangan hidup kita selalu saja berkutat pada hal-hal yang tak penting, pola pikir kita selalu gelap (black mindset) yang justru menjerumuskan gaya hidup kita menjadi egois dan munculnya egosentrisme yang berlebih-lebihan.
Bahkan yang lebih naifnya lagi, kita justru menjadikan diri sebagai kelompok "penting" jadi kesannya hanya bergaul dengan orang-orang tertentu yang dianggap se level, tak mau bergaul dengan anak kampungan. Apalagi kog mau bergaul dengan anak bau ingus dan penulis pemula di Kompasiana. Padahal para penulis pemula tersebut mereka mencari sosok-sosok yang dapat dijadikan teladan dan dimanfaatkan ilmunya bagi kemajuan dalam hal tulis menulis.
Terlepas dari dampak positif dan negatif dari teknologi, hakekatnya apapun teknologi tersebut seperti yang para pengamat katakan sebagai mata pisau, akan diapakan tergantung yang memilikinya. Ingin digunakan pada hal yang bermanfaat atau justru kejahatan.
Jadi menurut saya, tak ada yang salah dengan teknologi dan bagaimana warga bangsa ini menggunakan teknologi dengan sebaik-baiknya.
Nah, jika kita hanya bisa menggunakannya tanpa bisa membuatnya, berarti saat ini kita mesti belajar bagaimana bisa menjadi pesaing para produsen teknologi dengan menciptakan teknologi baru yang akan bersaing di kancah Internasional, minimal persaingan di kancah regional.
Salam Kompasiana!
Kota Metro, 17-8-2014
Ilustrasi : gwtechsolutions.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H