Setidaknya pertanyaan saya saat ini terkait kemenangan Jokowi-JK adalah tatkala saya melihat para sosok Sukarelawan Jokowi yang begitu terlihat menggebu-gebu dan memuji diri bahwa merekalah yang telah menyukseskan kemenangan Jokowi. Entah apakah pendapat saya ini benar atau tidak, tapi tatkala saya menyimak setiap kata-kata dan pembicaraan mereka tatkala diskusi pasca pengumuman ditolaknya gugatan Prabowo-Hatta kemarin (21/8/2014) di Metro TV.
Saya bukan bermaksud melupakan dan tidak menghargai sepak terjang dari tim sukses atau relawan presiden dan wakil presiden terpilih kita, akan tetapi tatkala melihat betapa pengakuan jati diri dan sikap pongah yang ditunjukkan bahwa mereka benar-benar ikhlas menjadi relawan hakekatnya hanya isapan jempol belaka.
Bagaimana tidak, tatkala wawancara masih berlangsung salah satu sosok yang mengaku relawan dengan amat yakinnya bahwa kesuksesan Jokowi hakekatnya karena kerja keras beliau, padahal tidak sepenuhnya demikian. Karena ada banyak sukarelawan yang benar-benar sukarela menyumbangkan tenaganya demi kemenangan Jokowi-JK, mereka tidak meminta jabatan dan juga materi demi mendukung kampanye Jokowi-JK, tapi semangat dukungan yang senantiasa mereka sebarkan kepada orang lainlah yang sepatutnya disebutkan sukarelawan sejati.
Tapi ketiga sukarelawan tersebut, sepertinya tengah menanti, atau paling tidak menunggu sikap Jokowi-JK agar beliau memperhatikan para relawan ini. Meskipun pengharapan timbal balik atas kerja keras mereka tak salah, namun ketika nada bicaranya seolah-olah menuntut Jokowi-Jk memberikan balas budi pun bukan ciri-ciri seorang relawan yang sesungguhnya.
Meskipuna anggapan relawan harus ikhlas seikhlas ikhlasnya pun saat ini amat jarang dilakukan, karena rata-rata mereka yang mengaku relawan tak kan lepas dari harapan kalau boleh dikatakan "ada udang di balik rempeyek" tentu menjadi bagian mimpi mereka sebagai bayaran atas kerja keras mereka selama ini.
Saya masih ingat beberapa waktu lalu, perwakilan relawan pun mengatakan bahwa mereka akan keluar dari relawan dan akan mengawal pemerintahan Jokowi-JK ketika diketemukan sebuah pelanggaran dan sikap yang jauh dari pengembanan amanah rakyat. Tentu saja ketika mereka mengawal, maka tak patut pula mereka meminta jatah atau bagian atau konsekuensi atas kerja keras mereka. Karena jika ternyata pernyataan tersebut justru dinodai dengan sikap ambisius ingin mendapatkan bagian penting dalam pemerintahan Jokowi-JK maka sepatutnya dan idealnya predikat relawan mesti ditanggalkan.
Relawan bagi saya murni berjuang tanpa mengharapkan imbalan, apalagi imbalan kebijakan yang menguntungkan salah satu pihak atau sekelompok orang yang mengatasnamakan dirinya relawan. Dan mudah-mudahan anggapan saya keliru karena saya yakin bahwa para relawan bekerja bukan mengharapkan hitam di atas putih, apalagi mengharapkan sebuah kebijakan yang justru merugikan rakyat Indonesia.
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H