[caption id="attachment_336838" align="aligncenter" width="298" caption="Kencan Pertama / smarterlifestyles.com"][/caption]
Sebagai muda-mudi, Anda tentu ingin mendapatkan pasangan yang ideal. Baik tatkala baru pertama kali memulai perkenalan atau proses penting menuju hubungan yang lebih serius yaitu pernikahan.
Kesan pertama yang muncul dari sepasang muda-mudi ini tentulah yang baik-baik saja tanpa menunjukkan orisinalitas pribadi. Tentu saja harapannya karena mereka selalu ingin tampak menarik dan mengagumkan di hadapan pasangannya. Meskipun penampilan menarik dan mengagumkan seringkali hanya fatamorgana yang menyilaukan.Meski terkadang tampak seperti aslinya, ternyata acapkali berbeda 180 derajat jika sudah benar-benar menikah.
Tentu saja tidak hanya kedua pasangan Anda yang kecewa, illfeel, sedih, rasa ingin marah dan seabrek rasa gundah-gulana karena mendapati pasangan yang "berbeda" tatkala Anda baru memulai perkenalan. Walaupun dampaknya tidak hanya pasangan Anda atau Anda sendiri yang kecewa akan kekurangan yang selama ini disembunyikan, karena ada pihak lain pula yang merasa ditipu oleh ulah gombal kita. Mereka adalah calon mertua dari masing-masing pribadi.
Berbicara mengenai bagaimana seharusnya ketika kita ingin memulai sebuah hubungan yang langgeng. Sebagaimana dirilis oleh smartlifestyles.com (12-5-14), ada beberapa tips atau saran yang dapat dijadikan petunjuk sederhana bagi siapa saja yang ingin memulai sebuah hubungan yang baik dan tentu saja harapannya agar hubungan tersebut dapat langgeng sampai kakek-nenek sesuai dengan cita-cita pasangan baru yang ingin menjurus pada pernikahan tentunya.
Berikut adalah lima tips kencan untuk pria dan wanita:
1. Be Open Minded (berpikiran terbuka)
Setiap pasangan tentu saja yang diharapkan adalah penilaian positif dari pasangannya. Karena harapan tersebut, maka tidak sedikit pasangan yang berusaha menutup-nutupi kekurangan masing-masing. Jika kelebihannya tentu saja setiap orang akan menerima dengan suka cita. Akan tetapi akan berbeda kondisinya jika justru kekurangan yang justru disembunyikan.
Dengan bersifat terbuka dan menerima kondisi apapun pasangan, hakekatnya kita sudah berusaha untuk menerima sepahit apapun kenyataan yang ternyata dimiliki pasangan kita. Jangan berusaha menutup diri untuk menceritakan segala kekurangan diri demi untuk memulai hubungan yang lebih baik dan harmonis daripada berusaha bersandiwara dan membuat peran antagonis yang justru akan menyakiti pasangan kita.
Berusaha menerima masukan dari pihak manapun yang dianggap layak dimintai keterangan atas kondisi orang yang ingin kita jadikan pasangan. Baik dari orang-orang di sekitar kita, keluarga atau teman-temannya. Tentu saja harapannya dengan bertanya dari banyak sisi akan diketemukan informasi yang lebih adil dan tidak memihak antara satu sumber dengan sumber lainnya.
Namun demikian penilaian yang obyektif terhadap pasangan akan berdampak pada penerimaan diri siapa sih sebenarnya calon pasangan kita? Tidak seperti membeli kucing dalam karung. Kita tidak pernah mengenal pribadi seseorang karena perkenalan kita di sebuah media sosial ternyata melupakan sikap kritis kita akan pribadi calon pasangan.