[caption id="attachment_356561" align="aligncenter" width="578" caption="Salah satu tayangan 1000 Meter, doc. pribadi"][/caption]
1000 Meter, sebuah acara di Metro TV menyuguhkan sajian keanekaragaman hayati di bumi Indonesia. Acara yang dikemas selayaknya Geographic Channel yang memiliki tendesi yang kurang lebih sama dalam mengulas sisi kekayaan bumi. Kekayaan yang kadang kala tak tersentuh oleh perhatian kita. Bahkan kadangkala kekayaan hayati baik flora maupun faunanya justru mendekati titik kepunahannya.
Kalau dibilang mirip Geograpic Channel, tapi ala Indonesia banget. Benar-benar patut dinikmati semua kalangan. Sebuah acara yang bertujuan mengeksplorasi kekayaan bumi Indonesia dengan memperlihatkan beberapa upaya konservasi agar kehidupan hayati tidak benar-benar punah dan tetap lestari.
[caption id="attachment_356563" align="aligncenter" width="593" caption="Tampilan acara 1000 meter, doc. pribadi"]
Acara ini menyuguhkan pemirsa televisi akan kekayaan bumi Indonesia. Kebetulan saya menyaksikan acara ini ditayangkan untuk wilayah Lampung, dan memang masih berupa siaran percobaan. Namun demikian, jika dilihat dari format penyajiannya dapat memberikan wawasan akan kekayaan hayati di Indonesia. Dan yang lebih menarik dari acara ini adalah ketika menyuguhkan santapan pengetahuan akan beberapa fauna yang mendekati kepunahan.
Sebuah tontonan televisi yang sangat bermanfaat. Bermanfaat karena secara tidak langsung memberikan pelajaran berharga bahwa Indonesia adalah negara kaya akan beragam spesies flora dan fauna. Meskipun di antaranya ada yang telah punah, tapi dengan acara ini tentu saja sebagai bentuk upaya untuk menggairahkan kembali kepada masyarakat Indonesia agar menjaga kelestarian flora dan fauna kita.
Tentu saja, apa yang ditayangkan hakekatnya bentuk kepedulian atas semakin sedikitnya beberapa spesies hewan dan tumbuhan yang saat ini keberadaannya semakin terancam akibat ulah jahil sebagian masyarakat Indonesia. Mereka memburu hewan-hewan liar yang dilindungi demi mendapatkan kekayaan, tanpa memikirkan kelestariannya. Hewan-hewan langka tersebut diburu dan hanya diambil culanya demi memuaskan hasrat materi tanpa mempertimbangkan sense of belonging atas keanekaragaman hayati di Indonesia.
Tayangan tersebut mengeksplorasi keberadaan badak Sumatera. Bagaimana proses konservasi dimulai dari penangkaran, perawatan, dan pembudidayaan hewan-hewan langka tersebut dalam sebuah lokasi karantina. Melakukan riset bagaimana bisa mengembangkannya agar beranak-pinak meskipun membutuhkan biaya dan waktu yang tidak sedikit dalam mengembangkannya. Bahkan tidak hanya badak Sumatera, gajah pun selayaknya menjadi bagian yang juga penting untuk dijaga.
Acara 1000 Meter hakekatnya menjawab beberapa harapan dan permintaan pemirasa. Di saat televisi terlalu banyak mengumbar tontonan yang kurang mendidik, dipenuhi gosip, tebar sensasi, dan acara sejenis yang seringkali justru memberikan pelajaran yang kurang baik bagi generasi Indonesia.
Selain itu, memang akhir-akhir ini produk televisi lebih cenderung membosankan dan tak memiliki standar mutu yang baik. Hanya mengejar rating penonton tapi tidak mempertimbangkan kebermanfaatannya bagi masyarakat.
Acara yang selayaknya sebuah tontonan yang mendidik, bagi kalangan pencinta travelling hakekatnya acara tersebut memberikan sumbangsih besar bagi peningkatan kunjungan wisata dan memberikan referensi yang akurat mengenai tempat-tempat yang layak untuk dikunjungi bagi siapa saja.