Mohon tunggu...
muhammad ilhamnurulillah
muhammad ilhamnurulillah Mohon Tunggu... Freelancer - mahasiswa

istilah kata-kata

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengantar Filsafat: Virus Filsafat

2 Januari 2024   09:30 Diperbarui: 2 Januari 2024   09:33 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS


Sebuah virus yang merambat dipikirkan manusia memberikan efek yang luar biasa pada ide dan gagasan berdampak pada sebuah usaha perubahan bagi diri sendiri dan upaya untuk merubah lingkungan pada ekspansi sirkulasi yang lebih besar dan luas. Itulah mengapa penulis pengambil sebuah pengibaratan virus untuk mendefinisikan filsafat agar mudah dicerna.

Sebelum menjelaskan lebih lanjut tentang virus yang disebut filsafat ini secara etimologi filsafat dibagi kedalam dua suku kata yaitu philos dan shopia. Philos adalah cinta dan shopia adalah kebijaksanaan. Pengertian ini sangat relevan dengan khakikat bagaimana filsafat itu dijelaskan bahwasanya jika seseorang berlomba untuk menjadi baik dan bijaksana maka filsafat hadir untuk mempertanyakan apa itu baik dan bijaksana sehingga kedua hal tersebut menjadi final destinations. Filsafat definisikan sebagai upaya untuk memahami realitas hidup yang dinamis dengan mempelajari gagasan Melalui metode bertanya untuk mendapatkan hasil gambaran baik yang dipandu oleh penalaran yang baik.

Awal bagaimana filsafat menjadi virus yang populer sampai pada hari ini bermuara pada masa Yunani kuno dimana pendidikan filsafat diajarkan disekolah dengan metode dialog selanjutnya penyebarannya sangat pesat hinggga merambat ke dataran Eropa bagaimana tulisan tulisan Aristoteles diterjemahkan kembali untuk dipelajari lebih lanjut sehingga lahirlah universitas-universitas terkemuka yang banyak mengulas filsafat, acara seperti seminar keilmuan menjadi alternatif bagaimana penebaran virus filsafat ini tumbuh subur dipikirkan pikiran para pencintanya, seperti dialog yang dilakukan pada masa Yunani kunci metode seminar adalah cara moderen yang mengembangkan dirinya sehingga melahirkan karya tulis ilmiah filsafat sehingga ilmu filsafat sampai pada gerbang kemerdekaannya.

Sumber bacaan filsafat banyak menjelaskan tentang kedudukan filsafat itu sendiri salah satunya pada buku karya Peter gibson menjelaskan bahwa filsafat barat memiliki identitas tersendiri, kiranya pada usia filsafat berada di abad kedua ratus tahun yang lalu filsafat membelah diri sesuai dimana dirinya dikembangkan dapat dilihat bahwa terdapat kedua aliran filsafat kontinental dan analitis.

Aliran filsafat kontinental berkembang di Jerman dan di paris orientasi filsafat sangat berkaitan dengan psikologi dan sastra sehingga memberikan wawasan yang luas sedangkan aliran filsafat analitis tumbuh dan berkembang dominan di Inggris dan di Amerika lebih berorientasi pada ilmu alam fisik dan logika sehingga selalu mencari kejelasan dan pembuktian.

Menginjak abad pencerahan pada kisaran tahun 1620 sehingga 1800 filsafat mencapai puncak kemenangannya pada tahun ini disebut juga abad akal budi dimana penemuan baru dan filsafat bersekutu dengan ilmu lainnya untuk melahirkan para filsuf baru, misi pada abad ini menjadikan bagaimana cara mewujudkan masyarakat rasional. Cerita keberhasilan filsafat tidak diwarnai dengan kemulusan saja banyak tantangan yang juga menerjang proses filsafat ini berkembang.

Kritik keras akan filsafat banyak disuarakan oleh berbagai macam tokoh pofesi seperti teolog, ilmuwan, sastrawan, masyarakat awam dan kelompok anti filsafat hal ini dinobatkan bahwa filsafat
1. Filsafat menggerogoti doktrin agama
2. Gagal membuat kemajuan
3. Mengabaikan emosi
4. Kepentingan laki-laki
5. Filsafat menekan seseorang untuk berpikir keras

Padahal filsafat sangat erat kaitannya dengan kehidupan nyata, tentang bagaimana georgias dan protagoras membumikan ilmu retorika yang secara berangsur angsur berkembang dan disempurnakan oleh beberapa tokoh seperti Socrates, corax, Socrates, isocrates, plato dan Aristoteles. Tulisan ini akan menjadi pengantar kita untuk mulai mendalami apa itu filsafat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun