Seorang pemimpin harus memiliki rasa peduli kepada karyawannya. Kepedulian dari seorang pemimpin tentu akan membawa pengaruh positif kepada karyawannya. Contoh dari kemampuan ini adalah pemimpin selalu memberikan dukungan kepada karyawannya dalam bekerja sehingga mereka akan lebih merasa dihargai oleh pemimpinnya.
Setiap manusia adalah calon pemimpin. Setidaknya bisa memimpin dirinya sendiri dengan baik. Calon pemimpin bisa datang darimana saja. Sikap kepemimpinan bisa datang dari beberapa faktor. Pertama, karena memang dari sejak bayi sudah digariskan untuk menjadi pemimpin. Dan kedua, kepemimpinan bisa dilatih melalui Pendidikan. Pendidikan tentu memiliki peran penting dalam kepemimpinan. Karena pemimpin yang berpendidikan tentu memiliki pandangan yang lebih luas dalam mengambil keputusan, sehingga keputusan yang diambil lebih bijaksana dan bisa diterima semua pihak.
Pemimpin harus bisa menerapkan nilai kepemimpinan dengan baik. Yaitu:
- Amanah dalam menjalankan tugasnya
Seorang pemimpin harus memiliki sifat amanah dalam menjalankan perannya sebagai pemimpin. Pemimpin harus melaksanakan semua tugasnya dengan baik agar semua berjalan dengan lancar tanpa hambatan. Janji-janji yang sudah diucapkan pada saat pemilihan pemimpin juga harus di implementasikan segera dan jangan sekedar mengucap janji namun tanpa adanya hasil nyata yang dapat dirasakan oleh semua karyawan.
- Bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukan
Seorang pemimpin harus memiliki sikap bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukan kepada perusahaan. Menjadi seorang pemimpin akan dipertanggungjawab pula diakhirat oleh Allah SWT. Tanggung jawab disini dapat diartikan bisa melaksanakan seluruh keputusan yang telah dibuat dengan baik dan membina karyawan agar selalu termotivasi sehingga kinerja mereka meningkat sehingga dampaknya bisa dirasakan seluruh komponen organisasi.
- Berlaku adil kepada semuanya
Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang dapat menerapkan keadilan dalam perusahaan. Pemimpin tidak boleh pilih kasih dalam mengambil keputusan. Seperti mengambil keputusan yang mementingkan suatu golongan tertentu yang ada dalam perusahaan tersebut. Penerapan keadil ini seperti apabila ada karyawan kita yang melakukan kesalahan, walaupun karyawan itu mungkin saudara kita sendiri, maka harus tetap diberi konsenkuensi yang sesuai dengan kesalahan yang diperbuat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H