Mohon tunggu...
Malca Putri
Malca Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa jurusan Teknik Industri di Universitas Airlangga.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sepele, Tetapi Merugikan: Budaya Mencontek yang Telah Dinormalisasi di Lingkungan Pelajar

3 November 2024   23:32 Diperbarui: 4 November 2024   00:01 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Belajar adalah kewajiban yang harus kita laksanakan sebagai manusia yang hidup di muka bumi ini. Kegiatan ini sangat penting untuk memahami cara kerja berbagai hal. Di Indonesia, seluruh anak diwajibkan menempuh pendidikan selama 12 tahun, yang mencakup Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA), serta perkuliahan.

Dalam proses pembelajaran, kita umumnya diajarkan materi selama beberapa pertemuan. Di antara pertemuan tersebut, kita akan diberikan tugas, dan pada akhir periode tertentu, kita akan melaksanakan ujian, baik itu ujian harian, ujian tengah semester, maupun ujian akhir semester. Pada saat inilah kemampuan kita diuji untuk mengetahui seberapa besar penguasaan kita terhadap materi yang telah dipelajari.

Namun, meskipun sudah belajar dengan sungguh-sungguh, ada kalanya kita lupa atau bahkan tidak mengerti pertanyaan yang diajukan. Dalam situasi yang menegangkan dan dengan waktu yang terbatas, seringkali para pelajar memilih jalan pintas dengan cara curang, yaitu menyontek, demi mempertahankan nilai. Ironisnya, budaya menyontek telah menjadi hal yang umum di berbagai institusi pendidikan. Baik di sekolah maupun di universitas, termasuk universitas ternama, masih banyak ditemukan mahasiswa yang melakukan kecurangan dengan mencontek.

Menurut saya, tindakan menyontek sangat merugikan bagi para pelajar yang telah berusaha keras belajar sebelum ujian. Oleh karena itu, institusi dan tenaga pendidik seharusnya lebih memperhatikan masalah ini dengan mengutamakan kejujuran dalam pelaksanaan ujian. Meskipun tidak dapat dipungkiri bahwa selalu ada cara-cara yang akan dilakukan oleh pelajar untuk mencontek, tenaga pendidik dan pihak institusi seharusnya dapat mengembangkan aplikasi ujian yang ketat untuk mencegah kecurangan---terutama jika ujian dilaksanakan secara online---serta melakukan pengawasan yang ketat selama ujian berlangsung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun