Mohon tunggu...
Komala Sari
Komala Sari Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Hanya perempuan biasa, berkarir di dunia kecantikan, menyukai buku dan kesunyian.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

"Rahasia Hati"

5 Februari 2014   12:05 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:08 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Ay, malam ini hujan kembali mengguyur bumi, mendinginkan hatiku, namun kantuk tak jua bergayut di kedua mataku. Sedang apakah engkau di sana, Ay? Sudah terlelap dengan segaris senyuman di bibir ataukah matamu pun masih terjaga sepertiku?

Engkau pasti sedang bahagia saat ini menanti hari esok saat engkau bersanding dengan lelaki yang akan menjadikanmu bidadarinya.
Aku berharap yang terbaik untukmu, sangat yang terbaik.

Berbilang tahun kita bersahabat, aku mengenal seperti apa dirimu.
Perempuan yang sangat tabah, aku hanya melihat airmatamu kalau engkau bercerita tentang ayahmu. Ayah buatmu, adalah ayah terhebat yang engkau miliki. Dan pukulan terhebat yang engkau alami, saat ayahmu berpulang ke pangkuan-Nya.

Engkau itu lucu, Ay. Sekaligus manja. Tapi engkau juga sok dewasa kalau aku sedang bercerita kegalauanku.

Seringkali aku berharap bahwa kemanjaanmu adalah bentuk perhatianmu padaku yang lebih dari sekedar sahabat. Tapi aku berusaha menepis semua prasangkaku. Padahal jujur saja, rasaku padamu lebih dari seorang sahabat. Tulus aku mengasihimu dari semenjak dulu. Rasa yang sama, dulu dan sampai detik ini. Bahkan mungkin sampai kapan pun. Rasa yang kusembunyikan dan jadi rahasia hatiku.
Aku pengecut ya, Ay. Hanya untuk mengutarakan perasaanku saja, aku begitu sulit. Padahal aku biasa bercerita apapun padamu.
Engkau adalah masa depanku, Ay. Tapi sekarang sudah terlambat. Esok adalah masamu memulai hari-harimu dengan kekasih hatimu.

Ay sayang, malam ini, izinkan aku masih tetap berharap keajaiban datang padaku, harapan yang selama ini aku pupuk, bahwa kelak engkau adalah milikku, bidadari dunia akheratku.

*Tanks to AyXXx*

Palmerah Utara, 5 Februari 2014

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun