Mohon tunggu...
Mala Silviani
Mala Silviani Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Ihdinas shiraatal mustaqim.

Berusaha meluangkan waktu untuk menulis, karena dengan menulis saya tahu siapa diri saya sebenarnya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Berbuat Adil Sejak dalam Pikiran

21 Juni 2020   22:10 Diperbarui: 22 Juni 2020   06:20 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bismillahirrahmanirrahim... 

"Berbuat Adil Sejak dalam Pikiran"

Bujuk rayu ilmu pengetahuan mampu merayu serta membius rasa penasaran kepada mereka yang haus akan keingintahuan. Kebenaran akan suatu hal akan didapat kepada siapapun yang gigih mengejar untuk mencapai serta menjaga kebenaran itu, entah kebenaran yang akan diwariskan atau hanya disimpan untuk untuk menjadi konsumsi pribadi diri sendiri.

Mengulang luka dengan mengingat kembali kepada sejarah, teringat tatkala bertamunya Bangsa Eropa ke Bumi Nusantara dengan segala bius kemoderenan mampu meluluhkan bagaimana dampak dari kemajuan ilmu pengetahuan itu menembus akal pikiran sebagian Pribumi untuk bercita-cita menjadi bagian dari peradaban mereka, yaitu peradaban Bangsa Eropa. 

Lupa mereka bahwa peradaban Pribumi sebelum kedatangan Bangsa Eropa pun sebetulnya sudah maju entah dalam hal tata krama ataupun budaya. Apakah kemajuan zaman harus selalu berbicara tentang ilmu teknologi? tidakah berbudaya, beretika serta bernorma dan menjadi manusia bersusila juga merupakan suatu kemajuan peradaban manusia?

Pendidikan memang diperlukan paling tidak untuk mencegah disamakannya manusia dengan kerbau bukan? Namun, apakah menjadi manusia dapat dikatakan jauh lebih baik dibanding menjadi seekor kerbau? Bagaimana bisa dikatakan bahwa manusia jauh lebih baik daripada kerbau hanya karena dengan ilmu pengetahuannya, akan tetapi dengan ilmu itu ia malah mencurangi juga membodohi manusia yang tidak berpengetahuan.

Coba tengok bagaimana kita yang mengaku sebagai manusia yang terpelajar seringkali berlaku tidak adil, bahkan sejak dalam pikiran. Lalu bagaimana dalam hal perbuatan? Dalam kebijakan khazanah ilmu pengetahuannya melalui tokoh Minke dalam novel Bumi Manusia sastrawan besar Indonesia yakni Pramoedya Ananta Toer sudah mewasiatkan sebuah pesan mendalam bahwa "Seorang terpelajar harus sudah berbuat adil sejak dalam pikiran."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun