Mohon tunggu...
MALANG REALITA
MALANG REALITA Mohon Tunggu... Seniman - Pemerhati Sejarah & Budaya

Wisata - Alam - Pedesaan - Sejarah - Kesenian - Budaya -Bakat dan Komunitas .

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Sahabat Ceria, Mengisi Liburan Dengan Belajar Tari Tradisional Bersama

18 Maret 2018   09:13 Diperbarui: 1 September 2018   23:36 565
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kompas, Pujon - Suasana liburan sekolah di Dusun Sebaluh, Desa Pandesari, Pujon, Malang Jawa Timur berbeda dengan yang dilakukan anak-anak lainnya di kota. Anak anak di desa tersebut mengisi tiap liburannya dengan belajar Tari Tradisional, tarian Remo dan Tari Khas Daerah.

Salah satu kegiatan di hari libur mereka, selain belajar tari, juga memilih belajar kerawitan, tembang dan bermain ala tempo dulu bersama teman-temannya. 

Meski tempat belajar dan bermain yang disediakan Pecinta Sejarah, Seni dan Budaya Tradisional  yang ada disitu, sangatlah sederhana. 

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Akan tetapi tidak mengurangi semangat serta ceria mereka dalam mengisi liburan. Lahir dan dikembangkan oleh ( Ade ) Seniman dari Desa Wisata Pujon Kidul bersama teman-temanya, yang cinta dan peduli akan kelestarian budaya tradisional disana. Tempat yang mereka menyebutnya sanggar, tiap minggu atau hari libur tidak pernah sepi dari kurang lebih 40 anak, kelas TK sampai SMP. 

Foto : Ade, Seniman Pujon Kidul saat mengenalkan alat musik tradisional pada anak-anak disana
Foto : Ade, Seniman Pujon Kidul saat mengenalkan alat musik tradisional pada anak-anak disana
Kebersamaan dan ketulusan dalam cinta akan budaya, menyemangati mereka untuk bersama-sama berupaya mengenalkan serta melestarikan budaya warisan leluhur pada generasi penerus bangsa. 

Anik Fidya Isnawati, mengatakan  "Mungkin hanya seperti inilah yang bisa kami sumbangkan untuk bangsa dan budaya pada generasi. Anak-anak dan remaja bisa kita lihat sangat antusias belajar Tari. Mereka yang rata-rata masih sekolah TK, SD hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP), umumnya memanfaatkan masa liburan sekolahnya untuk belajar dan bermain disini. Jadi, kami bersama teman-teman merasa terpanggil dan sebisa mungkin berupaya untuk menfasilitasi minat dan bakat mereka, semampu bisa" ungkapnya disela menemani Anak-anak belajar tari .

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Namun tidak hanya seni tari yang diajarkan disana, seni merias, melukis bahkan kerawitan juga menjadi pelajaran wajib bagi yang berminat belajar .

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Meski belum melahirkan penari Tradisional profesional, namun keberadaan tempat belajar tari ini membanggakan masyarakat setempat. Hal tersebut dibuktikan dengan antusias mereka mengantar, memotifasi anak-anak mereka untuk mencintai budaya tradisional, dan juga partisipasi mereka dalam memajukan Gubuk bambu yang menjadi tempat  Anak-anak berbagi ceria.

"Semoga kedepan, apa yang kami dan mereka upayakan. Untuk melestarikan Seni Budaya Tradisional Bermanfaat bagi semua " pungkas, Ibu dari 2 anak yang membantu suaminya dalam mengenalkan serta menanamkan kecintaan akan warisan kebudayaan untuk tetap lestari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun