bunga-bunga kuncup dimatanya
sehabis hujan
malam-malam kian mendaki
menyusuri setapak demi setapak
angin mendesau-desau membenamkan
mantra mawar kedalam diri lafas ke lafas
luruh
lalu
jatuh
kun fayakun
dalam tengadah
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!