Mohon tunggu...
Malam Gerimis
Malam Gerimis Mohon Tunggu... -

Untuk apa sembunyi Sementara aku juga menginginkanmu Seketika itu gerimis Meluruhkan bayang menjadi rindu Ternyata aku mencintaimu Hinggga jiwa menemukan keabadiannya

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Air Mata Tak Berjendela

3 Oktober 2011   08:33 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:23 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

mereka simpan ngilu di dada terkoyak
sebab rumahrumah tak lagi berjendela
menampung air mata
tak menemu jawab
kenyang
masih terselip
dalam lipatan perutperut buncit para pendosa
yang masih setia berebut sesaji di rahim pertiwi

Jambi 2011

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun