Mohon tunggu...
MalaM
MalaM Mohon Tunggu... Freelancer - satu ruang bersama MalaM

... karena kita pernah di sini!

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Senandung Tepian

24 Mei 2022   08:08 Diperbarui: 24 Mei 2022   08:13 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

suatu ketika, di jalan ini
akan kaujawab tanya
tentang selamat malam
yang mungkin tak dapat kumaafkan
meski engkau takkan ingkar
 
adalah rempah dan semilir
yang akan setia menyela pulasmu
hingga pantun peningkah riak
menanda rendam di batas ambang
 
adalah kabar para bahak
peningkah racau hirau sesiapa
atau apa yang terasa
di antara derik reranting
merupa ritual pelipur gigil
puas melarung peluh berkarat
sebelum muazin menggulung petang
 
suatu ketika,
engkau akan di sini
menziarahi ingatan
yang tiba-tiba
menggenangi 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun