Mohon tunggu...
MalaM
MalaM Mohon Tunggu... Freelancer - satu ruang bersama MalaM

... karena kita pernah di sini!

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Nun, Batanghari

9 Januari 2019   10:50 Diperbarui: 9 Januari 2019   11:13 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

selamat pagi, batanghari
masihkah labuh menanda larung
semesti undak menyibak riak
setelah angsa menetah tepi 

ceritakan padaku
kelebat patin memendam kilau
senandung risau dalam lunjuran
ruang-ruang bersangga di pelataran
hingga petilasan rasam dalam benam 

nun, di kelok yang lain
masih kusimak gumam temaram
mengeja aksara batubatu
yang kian menjulur lapang dada 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun