Mohon tunggu...
Adi Prima
Adi Prima Mohon Tunggu... Administrasi - Photojournalist

Saya adalah seorang freelance photojournalist di Sumatera Barat, memotret satwa-satwa dilindungi, benda bersejarah, tokoh- tokoh besar dan keindahan bentangan alam, adalah kegemaran saya.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Berburu dan Menikmati Aggau Mentawai

18 Juli 2017   12:03 Diperbarui: 18 Juli 2017   20:35 635
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berburu serta menikmati daging Aggau, bermodal senter dan alat jepitan terbuat dari bambu, menjadi kenangan tersendiri bagi yang pernah berkunjung ke bumi Sikerei Mentawai.

Aggau termasuk kelompok kepiting atau binatang krustasea. Tubuh Aggau dilindungi oleh cangkang yang keras dan dipersenjatai dengan sepasang capit.

Bila mulai berembus angin Selatan, maka tibalah musim Aggau atau musim kepiting di Mentawai. Musim ini terjadi dua kali setahun, namun yang paling menarik sekitar bulan Juli dan Agustus, Stefano Coronese, Budaya Asli Mentawai 1986. Malam hari ketik Bulan terang, merupakan saat yang tepat untuk berburu kepiting endemic Mentawai ini.

Biasanya pada musim Aggau, pasang laut akan naik cukup tinggi. Kepiting dan bermacam-macam kerang akan naik kepermukaan pantai terbawa pasang laut. Hewan laut lain seperti udang, siput dan ikan kecil, biasanya juga ikut terbawa arus. Namun yang paling seru, pastilah berburu Aggau.

Rawa bakau sepanjang Dusun Pukarayat menjadi lokasi perburuaan pada malam Rabu (13/7). Selain di pinggir pantai, Aggau juga membuat sarang disekitar pohon bakau dan pohon kelapa. Buah kelapa dan daun bakau, merupakan makanan Aggau, ucap Derpian, Kepala Dusun Pukarayat yang menemani kami berburu.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Jepitan bambu yang berada ditangan pak Dusun, sepertinya sudah mengatahui dimana Anggau berada. Dengan penerangan seadanya, jepitan itu dengan sigap menjepit setiap Aggau yang keluar dari sarangnya. 'Pak Dusun seperti memilih dedaunan yang jatuh saja, beda dengan kita, menangkap satu Aggau saja, susah! Gurau seorang teman.

Untuk ukuran terbesar, berat Aggau bisa mencapai 4 ons, ucap Irwan Duha, selaku boat operator yang membawa rombongan.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Lomba Memasak Aggau, kedepan akan menjadi agenda Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Kepulauan Mentawai, ucap Desti Seminora, selaku Kepala Dinas.

Bagi masyarakat Mentawai, Aggau merupakan salah satu sumber makanan dan protein yang tidak boleh dilewatkan. Cukup direbus dengan sedikit bumbu rempah, Aggau sudah siap untuk disantap. Rasa daging Aggau mirip dengan kepiting. Laut Mentawai yang belum terkontaminasi logam dan limbah pabrik, hewan laut mentawai pasti lebih sehat dan segar untuk dimakan jika dibandingkan dengan tempat lain.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Di pantai kala bulan penuh, pemandangan akan begitu indah. Pantulan cahaya bulan di atas permukaan laut, merupakan suatu pertunjukan malam yang romantis dan sayang untuk dilewatkan. Konan kam ka Mentawai (datanglah ke Mentawai) Malainge Mentawai!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun