Sebelum terbentuknya desa karangampel, dahulunya daerah tersebut merupakan kerajaan galuh, terletak pada kab.Ciamis. Kerajan Galuh banyak meninggalkan pusaka bahkan terdapat makam makam terdahulu yang sekarang menjadi situs keramat. Makam keramat menurpakan makan dari Syekh Raksa Lingga, Syekh Malangkarsa dan Syekh Raksadalia, ketiga makam tersebut merupakan utusan dari Syarif Hidayatulloh dengan pemberian tugas untuk menyebarkan agama islam didesa karangampel.
Semua makam tersebut memiliki juru kunci, kemudian yang menjadi juru kunci juga diharuskan dari keturunan Syekh Buyut Ranti. Pada zaman sekarang penjaga tersebut merupakan keturunan yang ke-6 yaitu Bapa Ajat. Ketika ada warga yang ingin berziarah kemakam tersebut, warga melakukan pada hari senin atau kamis. Setiap tahun warga selalu melakukan mukunjung baik sebelum puasa maupun setelah puasa.
Ada rumor yang beredar hingga sekarang di desa Karangampel ini, bagi warga Bojong loang, mereka dilarang untuk memakan ikan bebeong, dengan alasan jika warga bojong loang memakan ikan bebeong maka warga yang makan akan terkena musibah. Hal ini dikarenakan pada zaman pemerintahan Syekh Malangkarsya, warga disuruh untuk membayar upeti oleh para penjajah, dikarenakan pemerintah begitu sayang kepada masyarakatnya, pemerintah membayar upeti warga, kemudian terdapat sebuah pemberian dari sang pencipta, pemerintah diberikan ikan bebeong yang kemudia telur yang ada pada ikan bebeong berubah menjadi emas. Oleh karena itu ikan tersebut dilarang untuk dikonsumsi bagi warga bojongloa sebagai rasa bersyukur karena telah dibantu oleh ikan tersebut. Kemudian terdapat pusaka-pusaka peninggalan kerajaan Galuh yang sekarang dimusiumkan oleh orang yang bernama pa hadma.