Mohon tunggu...
Maksimus Masan Kian
Maksimus Masan Kian Mohon Tunggu... Guru - Guru Kampung

Pria

Selanjutnya

Tutup

Diary

Bertemu Dosen Inspiratif

19 Januari 2024   19:20 Diperbarui: 19 Januari 2024   19:27 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semesta selalu memenuhi janjinya. Mempertemukan dengan orang-orang penjasa. Kali ini, bertemu dengan Dosen Inspiratif dan motivator.

Saat kuliah dulu di FKIP, MIPA, Program Studi Biologi Unwira Kupang, Ia tidak sekedar mengajarkan pengetahuan tetapi selalu menceritakan pengalaman yang inspiratif dan membangun motivasi kepada Mahasiwa.

Namanya, Ir. Oswaldus. Dosen yang dikenal sebagai penjual sampah di Kota Kupang. Namun baginya, dari bau busuk, bangkai dan kotoran itulah membuahkan hasil miliaran rupiah. Dana itu digunakan untuk mendukung eksistensi Unwira dan untuk menghidupkan dapurnya. Alhasil, dirinya dapat membangun rumah dan membeli mobil pribadi. Sampah Ia produksi menjadi pupuk kering dan pupuk cair dijual ke luar daerah dengan kapal, salah satunya ke Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Bagi Putra kelahiran Wolokoli, Kecamatan Bola, Kabupaten Sikka ini, sampah adalah emas. "Saya mulai mencoba mengumpulkan sampah-sampah di Kota Kupang untuk diolah menjadi pupuk. Dari coba-coba ini ternyata membuahkan hasil yang luar biasa" Kisah yang selalu Ia ungkapkan di ruang kuliah dulu.

Menekuni profesi sebagai Dosen sambil mengolah sampah, dirinya dipercayakan sebagai Anggota DPRD Propinsi NTT. Ada kisah, bahwa kami Mahasiswa Prodi Biologi turut mengkampanyekan untuk kemenangannya kala itu. Bapak Oswaldus, bersama kami mendampingi Masyarakat di Kecamatan Soa tentang bagaimana membuat Minyak Kelapa Murni (VCO) hingga menginap dengan warga malam itu.

Setelah menjadi anggota DPRD NTT, saat ini, otak Bapak Ir. Oswaldys dipakai untuk pengelolaan obyek wisata nasional dan internasional. Tugas dia berkeliling dari satu obyek wisata ke obyek wisata lainnya. Baik dalam negeri, maupun luar negeri. Luar biasa.

Selalu tampil sederhana. Ceria dan tidak banyak bicara. Pertemuan dengan orang yang berjasa dapat membawa inspirasi, pelajaran berharga, dan mungkin membuka pintu peluang baru. Itu merupakan kesempatan untuk berterima kasih dan memperluas jaringan hubungan positif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun