Mohon tunggu...
Maksimus Masan Kian
Maksimus Masan Kian Mohon Tunggu... Guru - Guru Kampung

Pria

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hanya di Flores Timur, Mata dari Ikan yang Dijual Masih "Berkedip"

15 Februari 2019   22:50 Diperbarui: 16 Februari 2019   01:37 382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kabupaten Flores Timur (Flotim) dikenal sebagai Kabupaten Kepulauan yang memiliki luas wilayah laut lebih besar bandingkan dengan luas daratan. Dengan kondisi ini maka tidak heran, Flotim dikenal sebagai kabupaten penghasil ikan nomor satu di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Puluhan jenis ikan hidup dan berkembang di Laut Flores Timur. Sebut saja ikan ekor kuning, cengakalang, ikan merah, ikan terbang, pari, kerapu, kakap, ikan tuna, tenggiri, teri, pelangis kecil, pelangis besar, dan lain-lain.

Flores Timur mampu menyuplai berton-ton ikan ke kabupaten lain dalam wilayah NTT dan di luar NTT, bahkan ke luar negeri. Potensi yang membanggakan, di mana jika dikelola secara baik, tentu akan mendatangkan manfaat yang positif dalam mengenjot pendapatan asli daerah.

Tidak berlebihan, dengan kelimpahan ikan, ada titik -titik tertentu, ikan yang dijual matanya masih "berkedip". Ini menunjukkan bahwa ikan di Kabupaten Flores Timur segar, higienis dan bergizi tinggi.

Tidak percaya...?
Datanglah sendiri dan buktikan. Salah satu titik yang penulis dapat rekomendasikan untuk dikunjungi adalah di Pantai Susteran Balela. Di tempat ini, Nelayan yang baru saja pulang melaut, langsung menjajakan ikannya di sepanjang pesisir pantai. Warga yang lewat dengan mudah menjangkaunya. Cukup parkir kendaraan, selangkah kaki diayun, sudah bisa mencapai tempat penjualan ikan ini.

Lokasi Pantai Susteran Balela, berada di Kelurahan Balela, Kecamatan Larantuka, persis di sisi kiri jalan utama Trans Larantuka- Maumere. Posisi pantainya berada di tengah-tengah Taman Felix Fernandez.

Berbagai jenis ikan merah ditawar dengan harga murah, mulai dari Rp. 10.000 sampai yang paling mahal ukuran besar Rp. 50.000. Bisa dibayangkan, hanya dengan Rp. 35.000, pembeli bisa pulang membawa satu ikat ikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun