Latar Belakang
Industri 4.0 yang terjadi sekarang ini memaksa organisasi bisnis untuk tetap eksis, terus berkembang, adaptif dan inovatif. Aktifitas bisnis tradisional dengan prinsip-prinsip konvensional perlahan mulai ditinggalkan hingga bertransformasi menjadi digital. Kini, setiap lini proses bisnis organisisasi menempatkan teknologi informasi dan komputer sebagai enabler. Tuntutan pasar yang tinggi dan kompetisi yang ketat telah mengubah fundamental perekonomian global. Restrukturisasi bisnis terjadi di berbagai bidang seperti gojek, grab, maxim dan lainnya yang masuk dalam bidang transportasi, dibidang niaga ada amazon, alibaba, bukalapak, tokopedia, shopee dan seterusnya. Traveloka, pegi-pegi, ticket.com dan lain-lain termasuk dibidang online ticketing, dibidang fintech juga ada seperti, ovo, t-cash, go-pay, cekaja, dan seterusnya. Perusahaan-perusahan rintisan tersebut lahir dari sebuah gagasan atau pemikiran yang kreatif dan inovatif.
World Intellectual Property Organization (WIPO) atau Organisasi Hak atas Kekayaan Intelektual yang merupakan badan khusus di bawah organisasi Perserikatan Bangsa-bangsa yang berpusat di Jenewa, Swiss dan beranggotakan 131 negara, pada tahun 2020 berkolaborasi dengan Cornell University dan Institut Europeen d'Administration des Affaires (INSEAD), dalam publikasinya yang bertemakan "Global Innovation Index 2020: Who Will Finance Innovation" memaparkan bahwa inovasi di beberapa negara maju dan berkembang di benua asia terus mengalami pertumbuhan, hal tersebut tercermin dari banyaknya jumlah pengajuan hak kekayaan intelektual negara seperti Singapura, India, Cina, Jepang (WIPO, 2020). Sebagaimana kita ketahui bersama, Cina dan Jepang merupakan dua negara yang inovatif dengan segudang inovasi teknologi yang dihasilkan, terlihat dari data pengajuan hak paten yang dilansir WIPO pada tahun 2017, Cina ditetapkan sebagai negara dengan peringkat pertama negara yang paling banyak mendaftarkan hak patennya dan berhasil mengalahkan Amerika Serikat, sedangkan Jepang menempati posisi ketiga. Pada tahun 2016 pertumbuhan pengajuan paten Cina sangat siginifikan sebesar 21,5 persen dari tahun sebelumnya. Sementara Amerika serikat kenaikannya hanya berkisar 2,7 persen dari tahun 2016. Jepang yang berada pada peringkat ketiga jumlah pengajuan patennya turun sebanyak 0,01 persen dari tahun sebelumnya. Beberapa indikator penentu kekayaan intelektual banyak di dominasi oleh Cina, inilah yang menjadi gambaran bahwa negara Cina kaya akan sebuah karya inventif, inovatif dan kreatif. Merujuk pada beberapa indikator paten yang terdiri dari komponen seperti: aplikasi, merek dagang, desain industri dan model utilitas, Cina yang menempati posisi pertama mendominasi empat unsur pengukuran dengan rata-rata pertumbuhannya di atas 10 persen.
Data statistik tersebut menyiratkan bahwa keberadaan inovasi saat ini menjadi salah satu faktor pendorong kemajuan ekonomi sebuah negara, selain itu, inovasi juga membawa dampak positif pada perubahan manajemen organisasi. Berdasarkan latar belakang yang dijelaskan di atas, elaborasi dibutuhkan untuk memberi gambaran seberapa besar pentingnya kepemimpinan inovatif dan budaya inovasi melalui kasus kepemimpinan industri digital dan transformasi budaya inovasi pada ruang lingkup industri digital dan komponen-komponen apa saja yang dapat diimplementasikan organisasi sebagai akseleran penciptaan produk yang memiliki nilai kebaruan.
Definisi Inovatif dan Inovasi
Pengertian inovatif menurut KBBI adalah bersifat memperkenalkan sesuatu yang baru; bersifat pembaruan (kreasi baru). Menurut pendapat Coutere & Horth (2016) inovasi adalah proses menciptakan dan mengimplementasikan sesuatu yang baru yang mempunyai nilai tambah. Sedangkan menurut Undang-undang Nomor 11 Tahun 2019 inovasi diartikan sebagai hasil pemikiran, penelitian, pengembangan, pengkajian, dan/atau penerapan, yang mengandung unsur kebaruan dan telah diterapkan serta memberikan kemanfaatan ekonomi dan atau sosial.
Inovasi organisasi dapat berjalan akibat adanya dukungan perilaku inovatif dalam organisasi, salah satunya syarat akan iklim komunikasi yang lebih baik antara pengikut atau karyawan dengan pemimpin sehingga pada akhirnya berkontribusi pada inovasi organisasi, dari hubungan tersebut jelas tampak bahwa peran kepemimpinan sangatlah penting untuk meraih tujuan organisasi, seperti yang dijelaskan Mokhber et al (2018) bahwa pemimpin transformasional mampu mendukung inovasi organisasi dengan meningkatkan motivasi dan kemampuan anggota organisasi untuk menjadi kreatif dan inovatif. Pada hakikatnya, inovasi diciptakan berlandaskan asas efisiensi dan keefektifan dari proses dan produk yang dihasilkan.
Kepemimpinan Inovatif
Alibaba.com merupakan sebuah e-commerce terbesar di Cina yang mengusung konsep bussines to bussines (B2B) dengan melibatkan Usaha Kecil Menengah (UKM) dan pelanggan secara langsung menggunakan platform digital, dilaporkan oleh brandZ, pada tahun 2019 perusahaan ini memiliki valuasi sebesar 140 miliar US dolar atau setara 2 triliun rupiah. Dibalik kesuksesan yang diraih Alibaba.com tentu tidak terlepas dari campur tangan seorang pemimpin yang berpengaruh. Ya, dia adalah Jack ma salah satu dari dua puluh orang terkaya di dunia versi majalah forbes. Dengan segala atribut yang melekat di dirinya Jack Ma dianggap sebagai sosok motivator, inspirasional, kreatif dan inovatif. Di bawah kepemimpinan Jack Ma Alibaba grup mempunyai misi menjadi mudah dan dapat dilakukan di mana saja dengan nilai-nilai perusahan yang utama adalah mengutamakan pelanggan, kerja tim, merangkul perubahan, bekerja dengan integeritas, mengembangkan gairah karyawan dan komitmen melayani UKM dunia (Barczyk et al, 2010), berangkat dari misi tersebut Alibaba menjabarkan model strategi bisnis dengan unsur utama sebagai berikut:
- Fokus pada fasilitasi transaksi bisnis ke bisnis;
- Pemanfaatan IT mempercepat perdagangan internasional;
- Memiliki perspektif jangka panjang;
- Menempatkan pelanggan sebagai prioritas pertama dihadapan pemegang saham;
- Urutan prioritas kepentingan perusahaan: pelanggan, karyawan, pemegang saham.
Dalam kumpulan wawancara yang dilakukan terhadap Jack ma pada tahun 2019 beberapa quotes Jack ma yang perlu digaris bawahi sebagai motivasi dan inspirasi bisnis antara lain:
Jangan pernah bersaing dalam hal harga, sebaliknya bersaing pada layanan dan inovasi.
"Aku bukan orang teknologi, aku melihat teknologi dengan mata pelanggan, mata orang normal."
“Peluang terletak di tempat dimana ada komplain.”
“Kamu harus membuat timmu memiliki nilai, inovasi, dan visi.”
Pada sektor bisnis (e-commerce) yang sama dengan Jack ma, Jeff bezos sang pendiri Amazon.com juga memiliki karakteristik pemimpin yang inovatif, tampak dalam proses perjalanan entitas bisnisnya yang semula berawal dari sebuah toko buku hingga menjelma menjadi perusahaan teknologi raksasa seperti ilustrasi diagram di bawah ini: