Ibu, kata saudaraku kau itu cerewet, galak dan suka marah-marah
Bagiku, kau adalah guru, inspirasi, panutan dan pahlawanku
Kau adalah keajaiban yang diciptakan Tuhan
Dalam darahmu mengalir cinta yang suci
Setiap sentuhanmu ada kedamaian yang ku damba
Setiap ucapmu adalah doa terbaik
Hatimu ditaburi maaf atas setiap khilafku
Kau tak pernah lelah,
Seakan dalam tubuhmu dianugrahi 1000 nyawa
Hingga tak pernah letih mengingatkan dan menunjukkan jalan terbaik
Dalam melangkah aku sering tersandung
Namun dengan sigap kau menuntun
Kadang aku buta, kau rela menjadi tongkat penuntun
Disaat kami lapar dan dahaga
Racikan tanganmu seperti keajaiban sihir
Sehingga kami tumbuh menjadi kuat
Kau tak perduli dengan dirimu
Sering kau berbohong demi kami
Kau biarkan dirimu lapar agar kami bisa kenyang
Kadang kau bilang, kau sudah punya stelan bagus
Agar kami bisa tampil sempurna
Kau jual harta leluhurmu
Demi pendidikan kami
Kadang kau berbohong dirimu sehat padahal tubuhmu ringkih dan lemah
Kami sudah besar ibu,
Beri kami kesempatan untuk membalas cintamu
Jangan tolak cinta kami
Walau cinta yang kami berikan tak kan pernah bisa mengantikan cinta yang telah kau berikan
Paling tidak, kami bisa mengungkapkan rasa cinta yang telah kau ajarkan
Terima kasih ibu telah menjadi anugerah
Dan terima kasih sudah menjadi ibu buat kami yang sering lupa.
Lombok Barat, 22 Desember 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H