Mohon tunggu...
MAKRIPUDDIIN
MAKRIPUDDIIN Mohon Tunggu... Guru - Guru

Sebagai seorang guru jiwa selalu meronta untuk membantu siswaku meraih kesuksesan, tidak perduli lelah dan letih bagi saya mereka adalah teman sekaligus rasa bangga saya ketika melihat mereka berhasil meraih mimpinya. Bisa dibilang sudah menjadi bagian dari hobi selain membaca, menulis dan nonton film animasi. Berbagi cerita dengan siswa, mendengar kegundahan dan membantu mereka untuk berani melawan rasa takut mereka memiliki makna tersendiri.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cinta Seorang Ibu

22 Desember 2022   17:38 Diperbarui: 22 Desember 2022   17:45 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ibu, kata saudaraku kau itu cerewet, galak dan suka marah-marah
Bagiku, kau adalah guru, inspirasi, panutan dan pahlawanku
Kau adalah keajaiban yang diciptakan Tuhan
Dalam darahmu mengalir cinta yang suci
Setiap sentuhanmu ada kedamaian yang ku damba
Setiap ucapmu adalah doa terbaik
Hatimu ditaburi maaf atas setiap khilafku
Kau tak pernah lelah,
Seakan dalam tubuhmu dianugrahi 1000 nyawa
Hingga tak pernah letih mengingatkan dan menunjukkan jalan terbaik
Dalam melangkah aku sering tersandung
Namun dengan sigap kau menuntun
Kadang aku buta, kau rela menjadi tongkat penuntun
Disaat kami lapar dan dahaga
Racikan tanganmu seperti keajaiban sihir
Sehingga kami tumbuh menjadi kuat
Kau tak perduli dengan dirimu
Sering kau berbohong demi kami
Kau biarkan dirimu lapar agar kami bisa kenyang
Kadang kau bilang, kau sudah punya stelan bagus
Agar kami bisa tampil sempurna
Kau jual harta leluhurmu
Demi pendidikan kami
Kadang kau berbohong dirimu sehat padahal tubuhmu ringkih dan lemah
Kami sudah besar ibu,
Beri kami kesempatan untuk membalas cintamu
Jangan tolak cinta kami
Walau cinta yang kami berikan tak kan pernah bisa mengantikan cinta yang telah kau berikan
Paling tidak, kami bisa mengungkapkan rasa cinta yang telah kau ajarkan
Terima kasih ibu telah menjadi anugerah
Dan terima kasih sudah menjadi ibu buat kami yang sering lupa.

Lombok Barat, 22 Desember 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun