Mohon tunggu...
MAKRIPUDDIIN
MAKRIPUDDIIN Mohon Tunggu... Guru - Guru

Sebagai seorang guru jiwa selalu meronta untuk membantu siswaku meraih kesuksesan, tidak perduli lelah dan letih bagi saya mereka adalah teman sekaligus rasa bangga saya ketika melihat mereka berhasil meraih mimpinya. Bisa dibilang sudah menjadi bagian dari hobi selain membaca, menulis dan nonton film animasi. Berbagi cerita dengan siswa, mendengar kegundahan dan membantu mereka untuk berani melawan rasa takut mereka memiliki makna tersendiri.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pengawas Ujian, Kamu Tipe yang Mana?

8 Desember 2022   00:28 Diperbarui: 8 Desember 2022   00:41 673
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Halo sobat Kompasiana.

Sebagai seorang Guru, Dosen atau seorang pengajar kita pasti pernah kebagian jadwal mengawas atau mungkin sering sekali. Mungkin mengawasi peserta didik atau mahasiswa yang sedang mengerjakan soal ujian UTS atau UAS. Dan saya yakin tidak ada yang bertanya apasih manfaat dari pengawas ujian.

Karena pasti kita sudah tahu jawabanya. Ujian diadakan di sekolah atau lembaga pendidikan bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan murid dalam menguasai materi yang sudah dipelajari, oleh sebab itu sangat penting dan harus kegiatan ujian dilakukan. 

Maka untuk memastikan ujian berjalan dengan baik dan jujur maka diperlukan satu atau beberapa pengawas yang ditunjuk untuk bisa memastikan hal tersebut bisa berjalan dengan tertib dan aman.

Namun disini penulis akan membahas beberapa karakter/tipe pengawas, setiap orang pasti memiliki karakter yang berbeda-beda ada yang humoris, ramah, serius kaku dan bahkan terkesan menegangkan (killer).

Karena kita tidak bisa percaya sepenuhnya kepada peserta didik, bahwa mereka adalah orang-orang jujur karena alasan mereka sudah dibekali untuk berperilaku jujur sejak mereka duduk dibangku Taman Kanak-kanak (TK), bahkan mungkin sebelum mereka masuk TK orang tua sudah membekali mereka untuk menjadi pribadi yang jujur.

Pelanggaran terhadap nilai dan norma yang baik yang sudah didapatkan sejak dini akan ternodai ketika orang merasa dalam tekanan dan depresi sehingga mereka akan melakukan segala cara untuk bisa keluar dari situasi tersebut. 

Hal-hal yang mungkin bisa dilakukan yaitu salah satunya adalah dengan cara berbuat curang seperti menyontek, kenapa mereka mencontek? Karena mereka tidak mau nilai mereka jelek dan mengakibatkan muncul masalah baru pada dirinya, sperti tidak naik kelas, dimarahi orang tua, akan mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan dari teman-temannya atau lingkungannya karena nilai mereka buruk atau resiko lain seperti, pasilitas yang sudah diberikan akan diambil kembali oleh orang tuanya.

Nah, dari sederet permasalahan yang muncul tidak menjadi alasan kita untuk memberikan peserta didik untuk melakukan hal yang tidak baik, karena mengatasi masalah dengan cara yang tidak tepat akan menimbulkan masalah yang lebih besar dan serius kedepannya.

Oleh sebab itulah peran dan fungsi pengawasan dalam ujian harus benar-benar dilakukan dengan penuh tanggung jawab bagi semua pendidik dalam menjalankan tugasnya sebagai penngawas ujian.

Lalu seperti apa anda dalam mengawas ujian? Disini saya akan membagi tipe pengawas kedalam empat pengawas ujian.

1. Pengawas santai

Pengawas tipe ini biasanya hanya fokus pada anak-anak sudah siap untuk ujian, pengawas ini juga hanya memastikan apakah peserta didik sudah mendapatkan lembar soal, lembar jawaban, alat untuk melaksanakan ujian, daftar hadir yang sudah diisi oleh peserta ujian dan tanda tangan pengawas. 

Sedangkan peserta didik dibebaskan untuk mengerjakan ujian sesuai dengan kemauan mereka sendiri, entah itu mencontek ataupun bekerjasama yang penting ujian cepat selesai dan tugaspun berakhir.

2. Pengawas semi santai

Pengawas tipe ini akan melakukan tindakan tambahan dari tipe pengawas santai, seperti meminta anak untuk mengumpulkan semua alat tulis dan alat komunikasi hanya sebatas intruksi tanpa melakukan pengecekan lebih teliti lagi kepada peserta didik. Setelah pengawas tersebut duduk santai dan sibuk dengan gawainya. Yang penting anak bisa menyelesaikan ujian dengan lancar dan mengumpulkan hasil tepat waktu.

3. Pengawas kiler

Pengawas kiler adalah pengawas yang tidak memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan kecurangan sedikitpun, setiap gerakan kecil akan mendapatkan teguran dan peserta didik cukup kesulitan mendapatkan izin keluar masuk selama ujian berlangsung dengan alasan apapun. 

Matanya akan terus mengawasi setiap gerak gerik yang dilakukan oleh peserta ujian, pengawas dengan tipe ini juga akan sering berkeling disetiap sisi dan sudut ruangan, sehingga terkesan menegangkan bagi peserta ujian.

4. Pengawas sportif

Pengawas dengan tipe ini akan membuat kesepatan terlebih dahulu kepada peserta didik tapi sebelumnya, sebelum ujian dimulai ruang ujian haruslah benar-benar bersih dan rapi. 

Setelah itu kesepatan ujian dibuat dan untuk dipatuhi bersama, setiap perilaku pelanggaran yang dilakukan oleh peserta ujian maka sesuai dengan kesepatan, peserta ujian akan dengan ikhlas menerima konsekuensi dari apa yang sudah dialkukan. Sehingga peserta didik akan merasa bahwa ujian itu sangat penting dan harus dialkukan secara jujur tanpa ada kecurangan.

Dari penjelasan beberapa tipe pengawas di atas, anda termasuk tipe yang mana?

Sebelum ujian berlangsung, biasakan untuk melakukan sebuah kesepakatan kepada peserta ujian, bahwa kegiatan ini bukan hal yang biasa, kegiatan ujian bukan saja untuk mengetahui daya serap yang dimiliki peserta didik dalam menerima pelajaran, namun yang paling penting adalah bagaimana kita menanamkan karakter baik kepada murid untuk memiliki sikap jujur dan sportif, hal ini sangat baik untuk mereka sebagai generasi penerus bangsa.

Lalu apa saja langkah-langkah yang dilakukan oleh seorang pengawas dalam menjalankan tugasnya? Hal yang perlu dilakukan oleh pengawas yaitu membuat kesepakan ujian dengan peserta ujian. Apa saja contoh isi kesepakatannya.

  • Kelas harus bersih dan rapi bebas dari sampah baik di dalam meja, kelas dan luar kelas
  • Semua tas, buku dan alat komunikasi sudah ditaruh di depan kelas
  • bebas contekan dalam bentuk apapun
  • menjauhi kerjasama dalam mengerjakan soal ujian
  • kelas dalam keadaan tenang aman
  • selama ujian tidak boleh meninggalkan tempat duduk kecuali ada hal lain yang penting seperti ke WC
  • kerjakan ujian dengan sungguh-sungguh
  • berdoa sebelum ujian
  • kuatkan rasa percaya diri
  • jika kedapatan mencontek bersedia mengulang menjawab dari awal di lembar jawaban baru atau bersedia didiskualifikasi

Dok Pribadi
Dok Pribadi

Demikianlah beberapa kesepakatan yang bisa dialkukan oleh pengawas sebelum ujian dimulai. Semoga dengan dilakukannya pengawasan yang baik maka murid akan sadar akan tanggungjawabnya sebagai generasi penerus dan mempersiapkan dirinya dengan baik dengan ilmu pengetahuan dan karakter yang baik untuk bangsa dan negeri yang bermartabat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun