Berdiri aku
Menatap surya ditelan gelap
Terdiam, terpaku dalam sepi
Jiwa meronta, menepis gundah
Ada rasa yang tertahan
Kini hasrat rindu tak dapat lagi dibendung
Bergejolak sudah menembus dinding sukma
Seakan tak kuasa menahan gelombang rindu,
Yang sudah lama terpenjara
Kini, hasrat yang terbelunggu diantara dilema telah lepas
Yang sekian lama tertahan di relung hati
Sudah tak ada lagi dinding penghalang
Dan rindupun berbalas cinta
Semoga cinta ini tetap bertahan
Ditahta tertinggi pemilik cinta
Sehingga tak ada lagi jurang pemisah
Karena ini adalah rindu yang suci
Apa kamu pikir Jarak mampu menghentikan kami?
Atau kau kira karena aku tak memiliki sekantong emas?
Oh... Tidak, semua itu bukan jadi penghalangku
Sekalipun aku tak punya sayap,
Aku akan terbang melintasi samudera
Karena rindu ini bukan rindu percuma
Yang hanya terucap diujung lidah
Aku, tidak perduli dengan rindumu
Yang ku tahu rindu ini nyata.
Â
Karena ku yakin rinduku akan berbalas
Dan cintaku sama sepertimu
Setelah rindu ini terpuaskan
Apakah ada lagi rindu, kepadamu?
Jika setelah kita berjuma diujung senja
Masih ada rindu membekas
Aku ikhlaskan menjadi kenangan
Kenangan yang Ku ukir dalam buku sejarahku
Sebagai cerita abadi, antara kau dan aku
15 November 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H