1.3.J. KONEKSI ANTAR MATERI - MODUL 2.1
MAKRINA BANO, S.Pd
CGP A-11 SDI NURBASMA-KAB. MALAKA
Tujuan Pembelajaran Dalam Koneksi Antar Materi Modul 2.1:
CGP dapat membuat sintesa pemahaman dengan mengkoneksikan semua materi yang telah dipelajari sebelumnya untuk menjelaskan pemahamannya tentang pembelajaran berdiferensiasi dan bagaimana.
Pembelajaran dapat dikatakan berhasil jika dalam kegiatan proses pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan dan minat belajar siswa. Agar tujuan pembelajaran mencapai hasil yang efektif maka guru harus merancang pembelajaran yang sesuai dengan tingkat pemahaman dan kebutuhan siswa. Prinsip pembelajaran berdiferensiasi telah menjawab segala keluhan saya selama ini. Setelah mempelajari modul pembelajaran 2.1 yakni pembelajaran berdiferensiasi maka saya memiliki pemikiran untuk merubah pembelajaran yang selama ini saya laksanakan di dalam kelas. Pembelajaran berdiferensiasi merupakan salah satu teknik pengajaran atau usaha di mana guru menggunakan berbagai cara untuk memenuhi kebutuhan individu setiap siswa sesuai dengan karakteristik, tingkat kemampuan, minat, dan gaya belajar siswa sendiri. Tujuan utama dari pembelajaran berdiferensiasi adalah menciptakan pengalaman belajar yang lebih sesuai dan efektif untuk setiap siswa, sehingga dapat mencapai potensi maksimal mereka. Dengan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi, guru bisa mengenali kebutuhan siswa yang berbeda-beda, dan merancang metode pembelajaran yang paling efektif bagi mereka. Pembelajaran berdeferensiasi juga membantu guru mengatasi kesenjangan belajar dan dukungan yang tepat kepada setiap siswa Adapun pemahaman prinsip pembelajaran yang dituangkan dalam diagram Frayer sebagai berikut:
Agar dapat melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi guru harus memahami terlebih dahulu tujuan pembelajaran, mengetahui dan merespon kebutuhan belajar murid, menciptakan lingkungan yang mengundang murid untuk belajar, melakukan manajemen kelas yang efektif serta melakukan penilaian yang berkelanjutan. Berkaitan dengan kebutuhan belajar murid dalam melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi maka seorang pendidik harus  memperhatikan aspek pembelajaran berdiferensiasi diantaranya:
1. Kesiapan belajar siswa
Kesiapan belajar siswa ini berkaitan dengan tingkat kesiapan siswa yaitu pemahaman siswa terhadap materi yang akan dipelajari. Kesiapan belajar siswa mengharuskan guru untuk menilai pengetahuan awal dan menentukan apa yang murid ketahui dan di mana murid berada. .
2. Minat belajar siswa
Minat setiap anak berbeda-beda. Minat belajar disesuaikan dengan ketertarikan peserta didik. Pembelajaran yang dilaksanakan sesuai dengan minat siswa maka siswa tersebut akan merasa tertarik dan termotivasi dalam mengikuti pembelajaran karena merasa senang dan puas akan apa yang dipelajari.
3. Profil belajar siswa
Profil belajar peserta didik mengacu pada cara-cara yang digunakan siswa dalam belajar yakni lingkungan belajar siswa, budaya, gaya belajar serta tingkat kecerdasan yang majemuk.
Kebutuhan belajar murid dapat diidentifikasi dengan cara-cara berikut:
- Mengamati prilaku murid-murid
- Mengidentifikasi pengetahuan awal
- Mereview dan melakukan refleksi terhadap praktik pengajaran
- Berbicara dengan guru murid sebelumnya
- Membaca rapot murid di kelas sebelumnya
- Menggunakan berbagai macam penilaian formatif dan diagnostik.
Untuk mewujudkan pembelajaran berdefirensiasi maka seorang guru perlu memiliki strategi. Strategi untuk pembelajaran berdiferensiasi adalah sebagai berikut:
Diferensiasi konten berkaitan dengan apa yang dipelajari. Misalnya materi, konsep, dan keterampilan yang sesuai dengan kurikulum. Defirensiasi konten bisa dilakukan dengan cara pengorganisasian terhadap kurikulum tanpa menurunkan standar kurikulum. Diferensiasi konten guru memvariasikan materi pembelajaran yang sesui dengan tingkat pemahaman, minat, dan gaya belajar murid. Contoh diferensiasi konten diantaranya: Buku teks bacaan yang sesuai dengan tingkat pemahan siswa, Video,Poster, infografis yang sesuai dengan gaya belajar siswa dan memberikan tugas tambahan saat pembelajaran kepada siswa yang tingkat pemahaman tinggi.
Diferensiasi proses berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan murid agar pembelajaran sesuai dengan kemampuan dan level masing-masing. Dalam diferensiasi proses guru dapat menggunakan strategi yang beragam untuk memenuhi gaya dan kebutuhan belajar murid. Contoh Diferensiasi proses antara lain:
Diferensiasi produk berkenaan dengan apa yang menjadi bukti murid telah pahami materi pelajaran dengan cara memodifikasi produk sebagai hasil belajar murid. Dalam diferensiasi produk siswa diberi kesempatan oleh guru untuk mengekspresikan pemahaman materi pembelajaran melalui produk ataupun karya. Â Contohnya: Presentasi kelompok, laporan tertulis, proyek visual serta tes yang mencerminkan pemahaman mereka terhadap materi pembelajaran.
Untuk mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi diperlukan lingkungan belajar yang aman di mana semua orang dapat merasa diterima, dihargai dan termotivasi untuk bertumbuh Bersama. Untuk dapat melakukan pembelajaran berdiferensiasi maka seorang guru harus berusaha memenuhi kebutuhan siswa sesuai kodrat alam dan kodrat zaman sesuai filosofi Ki Hajar Dewantara. Dalam melakukan pembelajaran berdiferensiasi seorang guru penggerak harus berpihak pada murid,relektif, mandiri, kolaboratif, dan inovatif untuk menciptakan pembelajaran berdeferensiasi agar  dapat memenuhi kebutuhan murid. Dengan demikian seorang guru penggerak dapat mewujudkan kepemimpinan murid dengan menuntun murid merdeka belajar. Hal imi sesuai dengan peran dan nilai guru penggerak.  Pembelajaran berdiferensiasi juga dapat diterapkan untuk mewujudkan visi seorang guru penggerak yang berpihak pada murid. Dalam pelaksanaan pembelajaran berdiferensiasi anatar guru dan murid harus memiliki kesepakatan kelas agar proses pembelajaran sesuai dengan nilai-nilai budaya positif.
SALAM & BAHAGIA
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H