Pandemi Covid-19 yang masih berlangsung hingga saat ini membawa dampak yang buruk diberbagai sektor kehidupan. Selain berdampak pada sektor kesehatan, sektor ekonomi pun juga mengalami kontraksi yang cukup besar. Melihat hal itu, ada sektor yang cukup memiliki daya tahan tanggung di tengah pandemi Covid-19 adalah sektor peranian.
Daya tahan sektor pertanian dan perbaikan sektor pertanian di tengah pandemi merupakan sebuah realitas yang patut mendapat support dan apresiasi dari semua pihak. Pasalnya, sektor pertanian menjadi salah satu harapan agar perekonomian Indonesia tidak semakin terguncang. Berangkat dari kenyataan itulah, sektor pertanian harus diberi perhatian lebih karena menjadi sektor penyelamat dan mampu mengangkat kesejahteraan pelakunya.
Bisa kita lihat kabupaten Luwu Utara misalnya, luwu utara yang mengandalakn sektor pertanianya, seperti di jelaskan Bupati Indah Putri Indriani mengungkapkan bahwa 52% dari total PDRB Luwu Utara disumbang dari sektor Pertanian. Dari 52% tersebut, 22% di antara dari sektor Perkebunan. Indah menyebutkan, di sektor perkebunan, ada dua komoditi unggulan Luwu Utara yang mampu bersaing, yaitu kelapa sawit dan kakao. Dua komoditi ini, kata dia, berkontribusi baik bagi prekonomian Luwu Utara. Ia menyebutkan, total produksi sawit di Luwu Utara adalah berkisar 400 ton/tahun dan produksi kakao sekitar 300 ton/tahun.
Hal inilah yang membuktikan bahwa Luwu Utara mampu meningkatkan perekonominya melalui pemberdayaan di sektor pertanian. Dan tentunya juga ada kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat setempat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H