Mohon tunggu...
Makmur HM
Makmur HM Mohon Tunggu... Writer, Layouter & Designer Grafis -

Menulis dan menikmati puisi. Buku puisinya yang telah terbit antara lain Aku Puisi, Puisi-puisi dari Robekan Kertas (2012), Dwilogi Puisimini Kata Kata Episode 1 dan Episode 2 (2012) dan Algea (2015). CEO & Founder Riaurealita.com, Penerbit Aksarasoca dan AksaDesign.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Ngopi Puisi Makmur HM

25 Agustus 2015   21:09 Diperbarui: 25 Agustus 2015   21:09 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Mocca

aku duduk sendirian
menyaksikan banyak pasangan kekasih
datang, memesan kebahagiaan

aku cuma sanggup memesan mocca
pramusajinya sempat bertanya:
kenapa tidak sekalian dengan cinta?

ah! cinta lebih pahit dari mocca
dan aku bukanlah barista
yang bisa memadupadankan pahit dan manis
bersanding bersama

Dtaste Bistro, 2015

Affogato

usai mengantarkanmu meninggalkanku
aku kembali ke cafe tempat kita
selalu melampiaskan rindu

pramusaji mengantarkan menu
"affogato tanpa ice cream," pintaku
"biar semakin pahit hidupku"

dulu kita duduk berhadapan di sini
menertawakan diri sendiri
aduhai... senyummu itu sampai
terbawa ke dalam mimpi
sampai tujuh hari
sebelum kita bertemu lagi
lalu membincangkan hal yang sama
berkali-kali
tentang cinta sejati
cinta sampai mati
sampai lupa nama sendiri
sampai pramusaji mengantarkanku
pesanan yang tadi

saat kuseruput
aku sadar kau tak lagi di sini

dan pada akhirnya kita kini duduk
berhadapan dengan jarak
dan sumpah kita di terminal kota
jadi saksi atas ketidak-kekalan cinta

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun