Mohon tunggu...
Makkiya SuryokusumoYusuf
Makkiya SuryokusumoYusuf Mohon Tunggu... Lainnya - Siswa

Tugas Sekolah

Selanjutnya

Tutup

Book

Resensi Buku Slow Living oleh Sabrina Ara

17 November 2023   15:22 Diperbarui: 17 November 2023   15:40 707
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Book. Sumber ilustrasi: Freepik

Buku Slow Living adalah buku motivasi yang ditulis oleh Sabrina Ara. Sabrina Ara merupakan penulis best seller dan menulis buku lain seperti 'Sayangi Dirimu' dan buku 'Berhentilah Menyenangkan Semua Orang'. Penulis ini merupakan sosok penulis di genre non-fiksi motivasi, dan merupakan sosok yang cukup populer di genre ini. 

Buku Slow Living ini menceritakan tentang era sekarang, yang mementingkan kecepatan dan menilai orang yang terlalu sibuk dan terlalu produktif di pekerjaannya dan mengglorifikasi orang yang tidak habis to-do list-nya. Sabrina Ara, mengkritik kehidupan fast living, dimana banyak orang sekarang mempercayai slogan yang dimiliki oleh Ben Franklin, “Waktu adalah uang.” Dan karena banyak orang mulai mengalami masalah burn out,  sang penulis mengatakan bahwa menjadi orang yang terlalu produktif itu tidak baik. 

Sabrina Ara sering menarik studi atau tulisan dari berbagai orang, seperti ‘Stephen R Covey’ seorang penulis berasal dari Amerika yang menulis buku berjudul 7 Habits of Highly Effective People. Sabrina Ara menuliskan tips dari Stephen R Covey dan menceritakannya ulang dengan bahasanya sendiri. 

Buku ini juga memiliki beberapa bagian dimana kita bisa membuat daftar tentang berbagai hal. Contohnya, ada daftar berjudul, “Belum apa lagi yang ingin dicapai dalam hidup ini?”  dan membuat daftar tentang hal yang paling sering diabaikan dalam kehidupan kita sekarang.

Salah satu hal yang menarik dari Sabrina Ara adalah cara menulisnya. Banyak penulis yang menceritakan tentang filosofi, tips, atau menulis buku non-fiksi sering kali menulis dengan bahasa dan gaya yang lebih relatable dengan Gen Z, sehingga cara menulisnya dibaca dengan cara yang cukup non-formal, namun hal ini dapat cukup mengganggu karena tata bahasa yang digunakan dapat tumpang tindih dengan apa yang ingin diceritakan. Tetapi, ini bisa dimengerti, karena sepertinya buku ini ditargetkan untuk pembaca yang sedikit lebih muda. 

Saya tidak memiliki banyak keluhan tentang buku ini. Sebagai buku yang mencoba untuk mengaitkan ke dunia sekarang dimana semua harus cepat, buku ini memberi perspektif yang cukup menyegarkan walaupun perspektif tersebut bukan hal yang terlalu mencengangkan. Perspektif dan gaya hidup slow living ini membuat saya menjadi lebih sadar bahwa kadang di kehidupan ini kita harus pelan-pelan dan tidak harus buru-buru menyelesaikan semua hal, bukan hanya karena tidak sehat, tetapi karena tidak menguntungkan juga pada akhirnya. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun